Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati Terjebak Fake Productivity! Sibuk Ya, Hasil Nggak!

5 Mei 2024   14:35 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: grinvalds/Thinkstock via Kompas.com)

Bahkan semua orang atau para karyawan, mulai dari lini terbawah hingga lini tertinggi dalam lingkup pekerjaan pasti pernah merasakan hal ini. Sibuk dan capek dalam melakukan sesuatu, namun rasanya tidak ada kepuasan atau added value yang didapatkan khususnya dalam pencapaian target pekerjaan.

Disinilah yang harus dipahami dan diketahui oleh Anda yang sering melakukan banyak pekerjaan untuk bisa mengetahui bagaimana agar bisa bekerja dengan produktif.

Tentu saja orang yang produktif memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan bila dibandingkan dengan orang-orang yang sibuk.

Terdapat beberapa cara mengatasi "Fake Productivity", antara lain (Haryo Suryosumarto - headhunterindonesia.com):

1. Menentukan skala prioritas         

Bagaimana cara menentukan skala prioritas? Lakukan identifikasi tugas yang paling penting yang sesuai dengan target yang harus Anda capai.


Gunakan prinsip "Pareto Principle", yaitu 80% hasil pencapaian kemungkinan besar berasal dari 20% aktivitas yang Anda lakukan.

2. Fokuslah pada tugas yang memiliki dampak besar

Fokuslah pada tugas dan juga sediakan waktu khusus untuk mengerjakan hal terpenting tersebut.

Ada satu cara yang bisa dilakukan untuk produktif, yaitu dengan istilah "Deep Work", yaitu dengan cara menjauhkan hal yang tidak penting, seperti mematikan smartphone, dan juga bisa mengatakan "TIDAK" pada perminataan mendadak yang tidak penting.

3. Delegasikan pekerjaan yang didelegasikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun