Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Tips Asyik Usir Kantuk Setelah Sahur

18 Mei 2018   22:47 Diperbarui: 18 Mei 2018   23:08 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (pixabay.com)

Saat sahur biasanya saya konsentrasi untuk makan secukupnya kemudian langsung bersiap untuk salat subuh. Sementara buat ibu-ibu, kadang-kadang disambi dengan nonton sinetron PPT atau program Ramadan lain di televisi. Namun, waktu paling krusial justru terjadi setelah sahur, yaitu melawan rasa kantuk yang amat sangat. Jangan khawatir karena ada beberapa cara untuk melawan rasa kantuk loh.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengusir kantuk setelah sahur di bulan puasa. Umumnya beberapa orang mengusir kantuk dengan cara Tadarus AlQuran di masjid atau mushola sampai pagi hari. Dengan cara seperti itu niscaya kantuk pun akan bisa dilawan.

Tetapi ada beberapa cara lain yang lebih asyik untuk dilakukan jika memang Tadarus AlQuran belum bisa menahan atau melawan rasa kantuk yang amat sangat apalagi jika bangun lebih awal untuk sahur terutama untuk ibu-ibu harus Menyiapkan makan sahur untuk semua keluarga.

1. Mencuci Piring

Biasanya setelah makan sahur cucian piring akan menumpuk, daripada menunda pekerjaan, lebih baik langsung diselesaikan usai tadarus dan juga usai salat subuh berjamaah.

Mencuci piring menjadi salah satu kegiatan yang paling asik setelah makan sahur, apalagi jika dilakukan bersama-sama anak-anak sembari mengajarkan lifeskill yang tidak bisa didapatkan di sekolah.

Saya jadi ingat pengalaman saya waktu masih kecil sudah dibiasakan untuk mencuci piring sendiri. Saat itu orangtua saya sudah memberikan jadwal khusus mencuci piring bergantian dengan kakak dan adik adik saya.


Bekal keterampilan hidup itu ternyata sangat bermanfaat sampai saya dewasa dan juga memiliki anak. Meskipun sederhana, tetapi justru manfaatnya bisa saya rasakan setelah dewasa. Dengan begitu saya tidak perlu juga bergantung pada asisten rumah tangga apalagi saat ini istri saya tengah dalam masa pemulihan pasca operasi di siku kanannya.

Otomatis semua pekerjaan rumah diambil alih oleh saya selama istri saya masih dalam kondisi pemulihan. Kerjaan rumah tangga seperti mencuci piring bukan lagi sesuatu hal yang berat, karena saya sudah terbiasa sendiri mencuci piring sendiri sejak dari kecil.

Saya lebih baik mencuci piring daripada gosok baju atau setrika baju karena bebannya lebih berat menyetrika baju daripada mencuci piring.

2. Mencuci Pakaian

Kegiatan kedua yang bisa dilakukan usai sahur dan salat subuh adalah mencuci pakaian. Buat yang sudah berkeluarga seperti saya tentu saja harus bisa mengatur waktu kapan mencuci pakaian dan juga kapan mencuci piring.

Untunglah di rumah sudah ada mesin cuci, jadi ketika sebelum mencuci piring, saya sudah memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci dan mulai mencuci sembari meninggalkannya dengan mengerjakan pekerjaan lainnya yaitu mencuci piring.

Mencuci pakaian mungkin terlihat sederhana, padahal ada beberapa trik yang harus dilakukan misalnya memilih pakaian berwarna putih dengan pakaian yang berwarna lainnya agar tidak tercampur apalagi jika ada pakaian yang luntur.

3. Menyapu Halaman

Buat keluarga yang memiliki halaman atau jalan umum di depan rumahnya, ada baiknya membiasakan untuk menyapu halaman pada pagi hari. Menyapu halaman pada pagi hari punya banyak manfaat salah satunya adalah bisa menghirup udara segar pada pagi hari sambil mengerjakan bersih-bersih halaman.

Agar tidak terlalu lama biasanya saya menggunakan pengki dan sapu lidi sehingga tidak perlu menyapu semua sampah-sampah organik jangan terlalu lama dan bisa menghemat energi. Dengan menggunakan pengki dan sapu lidi saya tinggal mengambil langsung sampah-sampah yang ber meninggalkannya di dalam satu tempat untuk kemudian dibuang ke tempat sampah.

Menyapu halaman juga sangat cocok buat orang-orang introvert atau tidak bisa bergaul dengan tetangga kanan dan kiri. Menyapu halaman bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengenalkan diri dan juga basa-basi kepada tetangga sebelah.

Rasa kantuk pun bisa terjadi karena kekurangan oksigen. Nah, supaya bisa mendapatkan oksigen yang cukup adalah dengan cara keluar rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah seperti menyapu halaman atau menyiram tanaman.

4. Mengerjakan Tugas

Buat yang masih menjadi karyawan atau menjadi pelajar, ada banyak hal yang bisa dilakukan usai sahur dan salat subuh. Sehingga bisa menunda tidurnya nanti pada siang hari.

Sedangkan buat seorang pekerja paruh waktu seperti saya waktu setelah salat subuh adalah waktu yang tepat untuk mengerjakan beberapa tugas yang tertinggal apalagi yang sudah mendekati deadline.

5. Menulis di Kompasiana Samber THR

Cara terakhir untuk mengusir rasa kantuk adalah menantang diri sendiri dengan menulis di Kompasiana mengikuti program samberTHR yang memiliki tema harian yang harus diselesaikan.

Kegiatan ini menurut saya cukup menantang apalagi dilakukan selama satu bulan penuh selama bulan puasa. Saya jadi teringat ketika menjadi salah satu peserta lomba blog ASEAN blogger yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut nonstop. Bedanya pada saat itu tema tulisan baru diumumkan pada pagi hari sehingga saya benar-benar memeras otak untuk mencari materi yang cocok dengan tema yang diberikan.

Nah itulah beberapa tips cara asyik untuk mengusir rasa kantuk setelah sahur. Selain beberapa cara itu perhatikan juga makanan dan minuman. Upayakan untuk tidak terlalu banyak makan sampai merasa begah. Lengkapi nutrisi dengan baik dan jangan lupa untuk minum secukupnya agar tidak dehidrasi selama berpuasa seharian penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun