Mohon tunggu...
Fadli Fd
Fadli Fd Mohon Tunggu... lainnya -

Compassion

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat buat Pak Esbeye

19 Januari 2011   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:24 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pak Esbeye yth

Setelah pembacaan putusan siang tadi, pengakuan Gayus sungguh melebihi gempa yang barusan saja melanda Jogya, bahkan tsunami beberapa tahun yang lalu.

Satgas dibentuk suka tidak suka karena ketakpercayaan pada berbagai lembaga penegak hukum. Ketakpercayaan yang tumbuh akibat berbagai skandal, rekayasa & tak berdayanya hukum bila berhadapan dengan duit. Hukum yang hanya bermata tajam terhadap mereka yang lemah tak bermodal, tetapi tumpul sangat tumpul terhadap mereka yang berkuasa dan bermodal.

Pak Esbeye,

Saya tidak mau membahas tentang skandal, rekayasa apalagi keterlibatan satgas dibalik prahara ini.Kejadian demi kejadian yang saling susul menyusul belakangan ini memberi gambaran pedih tentang prilaku elit, penguasa & kelompok berduit dinegara yang berdasar Pancasila ini.

Apakah sudah sedemikian rusak moral bangsa ini?

Episode demi episode lakon Gayus menjadi cermin budaya baru bangsa yang terkenal sangat santun ini.Dari raja-raja besar hingga raja-raja kecil memerankan lakon yang mirip meski tidak sama benar. Parahnya lagi itu diyakini sebagai sesuatu yang biasa saja, yang harus dilaksanakan jika ingin mendapat bagian.

Sudah biasa tender dilaksanakan dengan "pengaturan", untuk mendapatkan keuntungan secara tidak wajar. Seperti

sudah biasa pula kalau ada penguasa yang berada diluar struktur pemerintahan tetapi sangat amat berkuasa. Macam-macam wajah mereka, mereka beroperasi mengeruk duit dari berbagai orang baik secara pribadi atau organisasi yang mem"butuh"kan hubungan "baik" dengan pemerintah.

Namanya penguasa maka meski berada diluar struktur pemerintah pengaruh mereka kuat, dari mutasi pegawai, promosi hingga menentukan pemenang tender, semua bisa diatur oleh mereka.

Pak Esbeye,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun