Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terobosan Bupati Ngada: Membangun dari Desa

13 November 2013   14:19 Diperbarui: 4 April 2017   17:28 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384332871113141541

[caption id="attachment_277796" align="aligncenter" width="581" caption="Bupati Ngada, Marianus Sae sedang Berbicara Di depan Rakyatnya (dprdngada.blogspot.com)"][/caption]

Bupati Ngada, Marianus Sae, yang dikenal dengan Bupati berijasah SMU telah memimpin Ngada selama kurang lebih 3 tahun sejak terpilih dengan kemenangan mutlak bersama pasangannya seorang birokrat, Paulus Soli Woa untuk memimpin Kabupaten Ngada periode 2010-2015.

Semenjak memimpin Ngada, keduanya yang punya visi untuk "membangun Ngada dari Desa" telah dan sedang melakukan aneka terobosan positif bagi masyarakat Ngada.

Beberapa terobosan yang telah berjalan antara lain:

  • Membuat kebijakan dengan menggunakan dana insentif pajak sejumlah 1 miliar lebih per tahun untuk pengadaan sepeda motor bagi seluruh kepala desa dan kepala sekolah terpencil yang dimaksudkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan anak didik. Dana ini sesungguhnya dengan dukungan regulasi, Bupati berwenang membagi-bagikannya kepada jajaran birokrasi (biasanya Bupati paling banyak).
  • Berkaitan dengan kebersihan kota Bajawa (Ibu Kota Kabupaten Ngada) telah terbentuk pasukan hijau yang bekerja dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang. Mereka telah bekerja dari bulan januari 2012 dan Dikukuhkan Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada Nomor 02/SKEP/ BLH/ 01/ 2012 tentang pengangkatan tenaga kebersihan Kota dan nomor 03/SKEP/ BLH/ 01/ 2012 tentang pengangkatan tenaga penata taman. Dan untuk menjamin kesejahteraan pekerja disiapkan honor untuk setiap pekerja sebesar Rp. 850.000/bulan. Kehadiran para pasukan hijau ini sungguh memberi dampak positif yang sangat kelihatan. Jalan-jalan protokol yang sebelumnya jarang dibersihkan sekarang sudah kelihatan bersih, rapi dan hijau. Begitupun dengan taman kota yang terletak di lapangan Kartini yang sebelumnya begitu tidak terurus sekarang sudah mulai dibenahi, sudah mulai bersih dan rapi.
  • Pada 28 Oktober 2012, telah diresmikan 28 desa pemekaran baru demi konsentrasi pembangunan dan pelayanan yang semakin dekat kepada masyarakat. Berkaitan dengan pembentukan 28 desa baru, dari instansi terkait selalu mendampingi dengan berbagai kegiatan penguatan kapasitas aparatur desa, dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di 28 desa ini. Yang dievaluasi: kesiapan kantor desa, perangkat desa (termasuk BPD), proses pemilihan kades sudah sejauhmana, pelaksanaan ADD, penggunaan dana operasional pemda, serta pelayanan para aparatur desa kepada masyarakat.
  • Dalam rangka pemantapan penataan wilayah untuk efisiensi dan efektifitas pelayanan pemerintahan kecamatan dan desa, pemerintah dengan didasari aspirasi masyarakat telah membentuk 3 (tiga) wilayah kecamatan baru yakni Kecamatan Golewa Selatan, Kecamatan Golewa Barat dan Kecamatan Inerie. Peresmian dan pelantikan aparatur kecamatan telah dilakukan pada 12,14 dan 12 Desember 2012 yang lalu. Dengan demikian hingga saat ini wilayah Kabupaten Ngada terdiri atas 12 Kecamatan dengan 16 kelurahan dan 135 desa.
  • Melakukan penghematan pribadi dengan tetap menggunakan mobil dinas EB 1 dengan merk Krista keluaran Tahun 2000 (sejak jaman Bupati Bapak Albert Nong Botha). Katanya untuk efisiensi, biar lebih banyak anggaran yang digunakan  untuk pemberdayaan masyarakat desa.
  • Melakukan penghematan Anggaran perjalanan dinas Pimpinan Daerah Ngada (Bupati, Wakil Bupati dan Perangkat Pendukungnya setelah Perubahan APBD 2013 sebesar Rp. 553.800.000,- Sebagai perbandingan, anggaran yang sama untuk APBD Lembata tahun lalu sebesar 1,2 miliar (baca di Flores Pos).
  • Memberikan beasiswa bagi anak berprestasi untuk kuliah di fakultas kedokteran guna memperkuat barisan tenaga medis (dokter) yang cukup langka di daerah. Selama ini, dokter-dokter spesialis yang berkerja di RSUD Bajawa adalah dokter-dokter yang dikontrak oleh Pemda dengan batas waktu tertentu.
  • Memberikan tunjangan khusus berupa BOSDA bagi guru-guru honor SD, SMP dan SMA. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat pelayanan kepada guru-guru honor yang mengabdi di sekolah-sekolah karena kurangnya guru-guru negeri di sekolah-sekolah tersebut.
  • Dalam upaya meningkatkan disiplin dan kinerja aparatur, Pemerintah Kabupaten Ngada telah mengambil langkah maju yakni dengan dimulainya penggunaan mesin daftar hadir sidik jari atau Finger Print Machine sejak Bulan Maret 2013. Penggunaan teknologi ini tidak semata-mata hanya untuk memonitor kehadiran aparatur pada saat masuk atau pulang bekerja, namun juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada setiap sektor demi kemajuan Kabupaten Ngada tercinta.
  • Berkenaan dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan NTT terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2012, kita patut bersyukur bahwa dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah tahun 2012, Kabupaten Ngada memperoleh predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). mudah-mudahan kerjasama yang baik semakin ditingkatkan terus dari tahun ke tahun sehingga suatu saat Kabupaten Ngada dapat memperoleh predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
  • 30 Mei 2013 peresmian Undana Kampus 2, karena untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan status Perguruan Tinggi Negeri, tidak harus ke tempat yang jauh dengan biaya yang besar, tetapi cukup di Bajawa saja. Ada banyak biaya yang bisa dihemat dan dipergunakan untuk keperluan ekonomi lainnya.
  • Terkait menjadikan Ngada sebagai salah satu pemasok kebutuhan daging sapi lokal, pada Selasa, 12 November 2013, Bupati dan DPRD Ngada melakukan sosialisasi Program Pengembangan Kawasan Penggembalaan Ternak di Maronggela, Kecamatan Riung Barat. Program ini dibiayai oleh Pemerintah Pusat (dana on top) dengan dana sekitar 37 miliar dengan Satkernya Dinas Peternakan Provinsi NTT. Saat ini sedang dalam proses tender yang kegiatannya akan dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2013. Adapun inti dari program ini adalah pengadaan sebuah ranch yang akan diisi 120 ekor jantan pemacek (mungkin Su'i) dan 1.200 ekor betina. Pekerjaan-pekerjaan lainnya adalah pembuatan pagar luar dan dalam, shelter, kandang jepit, bak air ternak, sarana pengawetan, gen set, pompa air, gudang pakan, kantor pengelola, obat-obatan dan suplemen ternak.

Itulah beberapa terobosan yang sudah mulai dilakukan oleh Bupati Marianus Sae bersama dengan wakilnya dalam usaha memajukan Kabupaten Ngada, Propinsi NTT. Bupati yang punya latar belakang sebagai seorang enterpreuner ini diharapkan oleh masyarakatnya mampu membawa Kabupaten Ngada menuju ke arah yang lebih baik dari tahun ke tahun.

Sumber: Staf Humas Kab Ngada

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun