Mohon tunggu...
Faiza Wasila
Faiza Wasila Mohon Tunggu... pelajar -

ceria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Pendidik Memberikan Peraturan kepada Anak Didiknya?

25 Oktober 2017   18:08 Diperbarui: 25 Oktober 2017   18:17 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.victorynews.id

Istilah peraturan sangat sering kita dengar, dimanapun kita berada terdapat peraturan yang harus kita taati, sehingga kita selalu merasa terikat dengan peraturan dan merasa menjadi manusia yang kurang bebas, namun sering kali kita mendengar pula bahwa ketika terdapat seseorang yang berperilaku negatif misalkan orang yang urakan di jalanan maka sebagian orang menyebut mereka "orang-orang yang tak tahu aturan" nah, dari sini dapat kita pahami bahwasanya memang pada hakikatnya munusia harus memiliki aturan/peraturan yang dapat mengatur hidupnya supaya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan hidupnya.

Begitu pula bagi seorang pendidik yang harus memberikan peraturan terhadap anak didiknya, namun bukan beeupa peraturan yang mengekang mereka untuk berhenti berkarya serta menghabat perkembangan kreatifitas yang dimiliki anak didik, melainkan dengan peraturan yang pendidik berikan maka kreatifitas anak didik akan semakin terarah dan semakin berkembang. Adanya peraturan sangat bermanfaat bagi anak didik, antara lain yaitu:

Membiasakan anak didik hidup berdisiplin

Hidup berdisiplin akan mambantu segala urusan kita menjadi lebih mudah, tepat sasaran, efektif dan efisien. Namun, Sangat tidak mudah untuk membiasakan gaya hidup berdisiplin. Terkadang tanpa kita sadari, kita akan memakai cara kekerasan agar mampu menerapkan kedisiplinan dalam aktifitas sehari-hari, misalnya kita sebagai guru atau orang tua memarahi atau membentak anak didik dengan maksud agar kita menunjukkan ketegasan dan agar sang anak mengikuti apa yang kita arahkan dan perintahkan. Namun dengan adanya peraturan yang telah disepakati bersama baik tertulis maupun tidak, maka akan meminimalisir hal tersebut dalam mendisiplinkan anak. Ketika anak melanggar peraturan kita bisa mengingatkan peraturan yang ada tanpa menggunakan kekerasan dan membuat anak ketakutan.

Mengajari anak didik untuk bertanggungjawab

Segala peraturan yang terdapat disekitar kita tentu tidak dibuat berdasarkan keputusan sendiri melainkan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Begitu pula ketika kita sebagai seorang pendidik ingin memberikan peraturan untuk anak didik maka harus dibuat secara bersama, yaitu antara orang tua dan anak, tentu saja disepakati secara bersama. Dengan adanya peraturan yang telah disepakati bersama, maka anak pun akan belajar bertanggungjawab dengan tidak melanggar aturan tersebut.

Membuat  kita mengerti arti sebuah konsekuensi (sebab-akibat)

Seperti dalam pepatah yaitu apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Bagi seorang anak, tentu akan sangat sulit memaknai kata-kata itu. Namun dengan peraturan, secara tidak langsung kita telah mengajarkan makna dari kata-kata bijak tersebut. Saat kita membuat peraturan bersama anak, tentu kita sudah menjelaskan sebab-sebab dari dibuatnya peraturan tersebut dan akibatnya bila anak-anak melanggar. Misalnya, mengapa kita harus datang tepat waktu dan tidak boleh terlambat dantang ke Sekolah, si anak sudah tahu bahwa sebabnya adalah agar kita membiasakan diri bangun lebih pagi dan supaya tidak tertinggal mengikuti kegiatan disekolah.

Bila anak melanggarnya, apa akibatnya? Kita harus memberikan konsekuensi kepada anak, misalnya dengan menyuruh anak tersebut membaca undang-undang di depan seluruh teman-temannya, dan lain-lain. Yang perlu diingat bagi pendidik bahwa konsekuensi ini tidak hanya berupa hukuman saja, melainkan juga penghargaan ketika mereka mematuhi peraturan bisa dengan pujian atau hadiah kecil dan lain-lain.

Menanamkan rasa patuh pada diri anak

Pola asuh anak didik harus tepat sesuai dengan keadaan fisik maupun mental anak, karena tak jarang anak didik menjadi pribadi yang keras dan suka memberontak karena pola asuh yang salah. Misalnya dengan terlalu sering menggunakan kekerasan misalnya dengan berbicara keras dan memukul untuk mendidik dan mendisiplinkan anak. Dengan adanya peraturan, kita tidak perlu menggunakan kekerasan. Namun anak akan belajar patuh kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun