Mohon tunggu...
FAHMA MAMLU
FAHMA MAMLU Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pgra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemahaman yang Perlu Diluruskan dalam PAUD

29 Maret 2018   10:32 Diperbarui: 29 Maret 2018   11:10 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: eagoar.com)

sebagai calon guru PAUD, saat ini saya mempelajari berbagai hal tentang dunia anak anak, tentang bagaimana pendidikannya, bagaimana perkembangannya dan hal lainnya. rasanya cukup disayangkan dengan fenomena saat ini tentang pemahaman akan Pendidikan Anak Usia Dini.

Di Indonesia terdapat suatu lembaga pra sekolah untuk anak dimana di lembaga tersebut menampung anak anak yang berusia 4-6 tahun. pemerintah Indonesia mencoba memberi wadah dal dunia pendidikan Indonesia supaya bisa menciptakan generasi pak habibi selanjutnya. namun kebanyakan orang tua menganggap serius dengan adanya lembaga pra sekolah tersebut maka anak harus menerima pengajaran atau pendidikan sejak dini.

Akhirnya pra sekolah yang diciptakan untuk menampung segala perkembangan anak menjadi ajang pengajaran guru kepada murid. apa artinya? yaitu anak yang seharusnya masih dalam tahap bermain malah dituntut untuk memahami suatu materi seperti di sekolah sekolah dasar atau menengah.

Saat ini banyak orang tua yang menuntut bahwa anak dalam usia pra sekolah harus bisa hmemiliki satu bakat supaya nantinya bisa menjadi bekal untuk menunjang di pendidikan selanjutnya seperti busa menulis, menggambar, membaca, bernyanyi dll. akhirnya anak terkesan dipaksa untuk bisa menciptakan bakatnya sejak dini. 

Fungsi dari lembaga pendidikan anak usia dini adalah untuk mengawal dan mengwasi perkembangan anak, sehingga anak disini akan menjadi subjek utama dalam menciptakan bakatnya sendiri. pada usia pra sekolah, seluruh perkembangan anak sedang berkembang dengan pesat sehingga anak tidak bisa secara paksa untuk dikenalkan pada suatu hal yang ia sendiri tidak ingin mengetahui hal tersebut.

Salah satunya adalah ada orangtua yang menekankan pada anak untuk bisa mengenal huruf abjad pada usia pra sekolah. alasannya supaya ia menjadi lebih siap saat masuk ke sekolah dasar. alasan tersebut memang rasional tapi tidak benar. anak pra sekolah lebih menyukai hal hal yang bersifat fantasi atau imajinasi, karena anak tersebut ada pada fase pra operasional buka operasional kongkrit. sehingga anak pada usia tersebut tidak bisa dipaksa, ia lebih suka pada hal hal yang menyenangkan seperti bermain atau mendengar dongeng dari orang dewasa.

Saat anak mencoba dikenalkan pada benda dimana penekanannya bukan pada bendanya, melainkan hanya pada abjadnya maka dampak yang terjadi akan muncul sepuluh atau lima belas tahun kemudian. akibat terus menerus dipaksa dan menerapkan model pembelajaran tidak sesuai usia, anak nantinya akan berontak bahkan tidak mau lagi melakukan hal tersebut. apa contohnya? seperti belajar.

Anak yang pada usia dewasa sangat malas untuk belajar tidak bisa langsung kita salahkan. kita lihat duku bagaimana latar belakang si anak pada masa pra sekolahnya. apabila dulu pada saat usia dini anak dipaksa untuk terus belajar dan tidak diberi kesempatan bermain atau mengembangkan imajinasi, maka pada usia dewasa akan muncul rasa malas, bosan, bahkan tidak mau lagi melakukan hal terbit. 

lalu bagaimana cara mengawal anak usia dini yang baik? 

kita sebagai orang dewasa harus paham betul tentang bagaimana dan seperti apa pendidikan yang baik kepada anak usia dini. sudah lazim jika orangtua menginginkan anak bisa membaca, menulis, berhitung dengan baik. namun sebagai orang dewasa, kita harus tahu kapan waktu yang baik anak tersebut harus menguasai hal hal diatas.

Saat anak pra operasional sudah mulai penasaran dengan abjad atau angka angka, jangan langsung diajarkan. karena saat anak ditengah jalan merasa berat dan tertekan ia malah tidak mau melanjutkan sesi ke ingin tahuannya tersebut. buatlah anak menjadi sangat ingin tahu terhadap huruf huruf abjad tersebut, bendung keinginan anak terlebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun