Ada banyak macam, lho, hasta karya yang dihasilkan oleh para siswa ini. Ada bunga dari botol plastik, pigura, jam, hiasan dinding bahkan tudung saji.
Menurut penuturan, Devi, guru prakarya kelas 7, di tiap kelas siswa akan mendapat pelajaran hasta karya daru bahan daur ulang. Tugasnya bisa kelompok maupun individu. Tergantung kebijakan masing-masing guru kelas.
Dari hasil tugas tersebut, para guru akan mengkurasi karya yang dihasilkan para siswa SMP Wisata Sanur. Dalam sebulan setidaknya ada 50 hasta karya yang memiliki nilai jual dihasilkan. Penjualan aneka prakarya tersebut dijual melalui pameran-pameran.
Kreativitas Dari Sampah Anorganik
Selain kedua hal tersebut di atas, sampah ternyata bisa disulap menjadi sesuatu yang kreatif dan menyenangkan. Mencerminkan dunia anak-anak SMP yang ceria dan penuh semangat.
Anak-anak SMP Wisata Sanur, memiliki grup musik dari sampah plastik dari ember bekas maupun botol bekas. Saya sudah menyaksikan sendiri kreativitas mereka dalam bermusik, bernyanyi maupun menari. Super keren.
Selain bermusik, sampah anorganik dari botol plastik dan kain bahkan bisa disulap menjadi fashion yang imajinatif. Nggak heran kalau akhirnya mereka memboyong juara.
Sungguh, baru kali ini saya melihat ada sebuah sekolah yang kompak mengelola sampah. Anak-anak muda biasanya akan susah jika diajak melakukan segala hal terkait sampah. Tapi, para siswa SMP Wisata Sanur sungguh antusias melakukannya.
Apa yang dilakukan SMP Wisata Sanur disambut baik oleh Aqua. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikampayekan selama ini yaitu bijak berplastik. Dalam mengelola sampah plastik Aqua memilih metode circular economy. Jadi sampah yang dibuang itu dimanfaatkan kembali sehingga memiliki nilai ekonomi.
Aqua pun menempatkan drop box botol kemasan plastik. Semua sampa botol plastik dimasukkan di dropbox. Proses selanjutnya botol plastik tersebut akan dibawa ke Business Recycled Bussiness nya Aqua.
Di sana botol-botol plastik yang terkumpul akan dihancurkan menjadi potongan kecil. Nah, potongan botol plastik tersebut akan dikirim ke Bandung untuk diolah menjadi botol kemasan plastik yang baru.