Mohon tunggu...
erisman yahya
erisman yahya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, maka kamu ada...

Masyarakat biasa...proletar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jembatan Sumpur, Memutus Isolasi Puluhan Tahun

19 Januari 2017   10:25 Diperbarui: 19 Januari 2017   10:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubri H Arsyadjuliandi Rachman meresmikan Jembatan Sumpur (www.warnariau.com)

Meski sudah 71 tahun Indonesia merdeka, dan dunia sudah lama menyatu dalam era globalisasi, tapi ternyata masih ada daerah yang kondisinya memprihatinkan. Terisolasi. Terpencil. Terputus hubungan dengan daerah sekitarnya. Minim infrastruktur dan tidak ada jaringan komunikasi. Hidup seolah jauh dari hiruk-pikuk modernisasi.

Daerah yang terpencil itu ternyata adanya di Riau, tepatnya Desa Tibawan, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu. Daerah ini berbatasan langsung dengan provinsi tetangga, yakni Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

Ironi memang. Di tengah kekayaan alam Riau yang melimpah-ruah dan selalu memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi devisa negara. Faktanya masih ditemukan daerah-daerah yang hampir tidak tersentuh oleh pembangunan. Terasa lebih memprihatinkan lagi, kondisi di Desa Tibawan, Kecamatan IV Koto ini, berbanding terbalik dengan kondisi Pasaman, provinsi tetangga yang infrastrukturnya sudah jauh lebih baik.

Tapi, cerita tentang Desa Tibawan yang terisolir itu kini sudah berakhir. Dengan dibangun dan diresmikannya Jembatan Sumpur di Desa Tibawan oleh Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman pada Rabu (18/1/2017) kemarin, otomatis kawasan itu kini sudah terhubung langsung dengan Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Isolasi puluhan tahun itu, kini sudah terbuka.

Dengan adanya Jembatan Sumpur ini, kalau ada masyarakat Sumbar, khususnya Pasaman yang hendak berkunjung ke Pekanbaru, Riau, kini sudah punya jalan atau akses yang baru dengan melewati rute Rokan Hulu lalu Pekanbaru. Rute ini jauh lebih efisien karena hanya memakan waktu sekitar 4 atau 5 jam. Berbeda dengan sebelumnya, jika hendak ke Pekanbaru, masyarakat Pasaman harus menggunakan rute Bukittinggi-Payakumbuh-Kampar dan baru sampai di Pekanbaru. Rute ini memakan waktu tidak kurang dari 9 atau 10 jam perjalanan.    

Pembangunan Jembatan Sumpur, rupanya sudah lama menjadi impian masyarakat Rokan Hulu, khususnya Desa Tibawan. Bahkan, ini juga menjadi harapan masyarakat Pasaman, Sumbar, sebagaimana disampaikan Bupati Pasaman Yusuf Lubis, yang juga hadir saat peresmian jembatan ini kemarin.

Memutus isolasi, memang menjadi salah satu concernGubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman saat dirinya mendapat amanah menjadi orang nomor satu di Negeri Lancang Kuning. Saat menyampaikan sambutan pada peresmian Jembatan Sumpur, pria yang akrab disapa Andi itu sempat mengungkap pengalaman pahitnya saat dulu berkunjung ke beberapa daerah yang terisolir di Riau. “Ke depan tidak boleh ada lagi daerah di Riau yang tidak tersambung dengan provinsi tetangga. Baik dengan Sumbar, Sumut maupun Jambi. Semuanya harus tersambung,” tegasnya yang disambut tepuk-tangan ratusan masyarakat yang hadir.

Gubri optimis, dengan terbukanya isolasi, maka selain akan memperkuat silaturrahmi, tentu juga akan memberikan efek domino bagi kemajuan daerah, baik dari segi ekonomi, kesehatan maupun pendidikan. “Kalau jembatan sudah dibangun, jalan sudah bagus, sudah ada listrik dan jaringan komunikasi, masyarakat akan kreatif dengan sendirinya. Insyaallah akan jauh lebih maju,” harap Gubri saat diwawancarai sejumlah wartawan.  

Jembatan Sumpur ini dibangun selama lebih kurang 5 tahun dengan memakan biaya sebesar Rp. 24,65 miliar. Sebelum meresmikan Jembatan Sumpur, Gubri kemarin juga sempat meresmikan Jembatan Gantung Sungai Rokan, Desa Rokan Koto Ruang, Rokan Hulu yang menghubungkan beberapa kecamatan. Jembatan ini dibangun selama 3 tahun dengan biaya sebesar Rp9,3 miliar.

Untuk tahun anggaran 2017 ini, Pemerintah Provinsi Riau juga sudah mengalokasikan dana lebih kurang Rp. 121 miliar untuk peningkatan jalan, yang sebagian besar di kawasan perbatasan Rohul-Pasaman ini masih jalan tanah berkerikil.

Gubri juga menjanjikan kepada masyarakat setempat untuk membangun sekolah setingkat SLTA pada tahun 2018 dan mengalirkan listrik serta membangun tower untuk jaringan komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun