Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sejuk Dinginnya Memberi Kenyamanan Sejahtera

8 September 2019   09:42 Diperbarui: 10 September 2019   09:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna 

Dunia bentala mengalir dalam hembusan. Jagat kosmos kota ramah untuk disinggah. Bermula dari muka hingga ke batas saat. Demi untuk itu pula penyelewengan naik. Menghaturkan kenikmatan walau kerap. Gelora datang tetap tegar membantu. Kendatipun saat aku buka mata. Muncul keramaian terang benderang gempar. Sejawat datang pergi dalam terangku. Rampai air mata air telaga ihram. Bening suci mengalir setiap saat. Tiada hingga berhenti melepas melalui dahaga. 

Tepi langit terkadang tak seindah cakrawala. Nan terlihat biru hitam dalam puntalan. Sementara kesegaran jiwa riuh rendah. Tujuan harapan pesona jiwa pada rahmat. Lingkaran kerap mangsai dalam senyum. Hebat besar para pengurus ada ratap. Tangisan kecil rakyat saat epidemi tiba. Bidang permukaan hati ini ingin menjerit. Jiwa terasa bergejolak ragapun. Hendak beranjak tetapi kaki tidak dapat beraksi. Kemarau panasnya memberi kehangatan. Sejuk dinginnya memberi kenyamanan sejahtera. 

(Pondok Petir, 24 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun