Puisi : Edy PriyatnaÂ
Bukan jangan pernah berhenti. Siang datang begitu pesat. Menembus serap batas rinduku. Serupa terang mentari melayang. Bersediakah menunggu barang sejenak. Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku. Menyelarmu telah melingkari hati. Semua rindu pada malam hari.
Melahirkan bunga tidur indah. Pikir biaskan jiwa nan tenggelam. Malam masih tetap terjaga. Bagai gelap nan telah sirna. Reda menghilang dibalik rembulanku. Kenangkan di dada tentang jiwa. Melase kesejukan dalam damai. Torehkan keindahan ketika ramai.
Tentang satu lukisan senjamu. Hingga tembus ruang dan waktu. Tentu akan kuterbangkan angan. Kunyanyikan lagu senandung malam. Untuk penutup udara langitmu. Lalu kutulis dalam lembar hati ini. Cerita malam serta pesan kesan. Tetap dapat tersimpan semua hasrat kita.
(Pondok petir, 01 Agustus 2019)