Perempuan pemeluk pagi
Bersama dingin yang membangunkan dari dekapan malam
Ia singkirkan seluruh lelah yang menggelayuti kaki dan lengannya
Karena pagi akan segera beranjak dari bilik rumah hadiah dari lelaki yang pernah menghuni separo hidupnya
Segera dikemasinya sisa-sisa asa kemarin sore
Tak lupa Ia selipkan di dinding bambu beberapa pesan untuk buah hati yang masih bercanda dengan mimpinya
Sebuah amanat hidup yang harus diperjuangkan sendiri
Karena nasib yang memaksanya berlaga
Perempuan pemeluk pagi
Kepada para pemilik senyum, ia tawarkan hasil kebun sepetak
Dengan harap dapat sedikit lega untuk penuhi gejolak perut dan tuntutan hidup
Tidak ada keluh yang terlukis di wajah lugunya
Meski hidup telah membuatnya harus bermain sendiri
Karena kehilangan sebagian rusuknya yang pergi meninggalkan janji
Perempuan pemeluk pagi
Tetap berjalan menembus gelap
Karena yakin sebentar lagi fajar akan menemuinya dengan sepenggal harap yang ia bawa pulang untuk bekal menjemput malam
Blitar, 6 Oktober 2019