Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuan Pemeluk Pagi

6 Oktober 2019   05:27 Diperbarui: 6 Oktober 2019   05:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan pemeluk pagi
Bersama dingin yang membangunkan dari dekapan malam
Ia singkirkan seluruh lelah yang menggelayuti kaki dan lengannya
Karena pagi akan segera beranjak dari bilik rumah hadiah dari lelaki yang pernah menghuni separo hidupnya

Segera dikemasinya sisa-sisa asa kemarin sore
Tak lupa Ia selipkan di dinding bambu beberapa pesan untuk buah hati yang masih bercanda dengan mimpinya
Sebuah amanat hidup yang harus diperjuangkan sendiri
Karena nasib yang memaksanya berlaga

Perempuan pemeluk pagi
Kepada para pemilik senyum, ia tawarkan hasil kebun sepetak
Dengan harap dapat sedikit lega untuk penuhi gejolak perut dan tuntutan hidup

Tidak ada keluh yang terlukis di wajah lugunya
Meski hidup telah membuatnya harus bermain sendiri
Karena kehilangan sebagian rusuknya yang pergi meninggalkan janji

Perempuan pemeluk pagi
Tetap berjalan menembus gelap
Karena yakin sebentar lagi fajar akan menemuinya dengan sepenggal harap yang ia bawa pulang untuk bekal menjemput malam

Blitar, 6 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun