Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Soal #dirumahaja, Introvertlah Pemenangnya

28 Maret 2020   10:42 Diperbarui: 28 Maret 2020   10:58 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya di perpustakaan pribadi (dok.pri)

Banyak yang gelisah dengan adanya ketentuan untuk berada di rumah saja, padahal itu untuk kepentingan bersama. Karena itulah perlu dikampanyekan dengan tagar #stayathome atau#dirumahaja.

Baru beberapa hari, status di media sosial menceritakan bagaimana orang-orang yang sudah tidak betah di rumah. Ada yang tetap keluyuran, bahkan ada yang piknik dan mudik.

Mungkin bagi sebagian besar orang sangat sulit untuk berdiam diri di rumah. Apakah jika mereka biasa memiliki banyak kegiatan. Tapi kaum introver berbeda, mereka dengan senang hati berada di rumah.

Saya termasuk introver, lebih suka sendiri daripada berada di antara kerumunan orang. Zona nyaman saya adalah berada di rumah, tanpa perlu ditemani orang lain.

Kadang orang mengira saya bukan orang introver, karena saya memiliki beberapa organisasi dan mengelola komunitas. Yup, di balik sisi introver, saya juga memiliki bakat kepemimpinan.

Namun sebenarnya, saya lebih suka sendiri dimana pun berada. Kalau saya bersama sekedar orang, itu karena saya sedang mempertahankan silaturahmi, menjaga amanah organisasi. Setelah basa-basi dan tugas selesai, saya menarik diri dari kerumunan.

Di luar rumah pun saya senang jika bisa sendiri. Baik itu minim kopi di kafe, petualangan, perjanjian, notabene sama lakukan sendiri. Hingga ke ujung dunia pun saya bisa sendiri.

Sejak kecil saya biasa mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Jika saya mengalami kesulitan, saya hanya minta pertolongan pada Allah SWT, yang Maha Kuasa.  Jadi orang lain tidak melihat saya susah. 

Kesepian? Tidak. Saya tidak pernah merasa sepi. Pikiran dan imajinasi saya terlalu penuh. Bukan hanya memikirkan hal pribadi, tapi sampai masalah internasional.

Kalau berada di rumah, saya maksimalkan untuk ibadah. Semakin bertambah usia, semakin banyak, sadar bahwa hubungan kepada Allah harus bertambah nilainya, bukan pas-pasan atau bahkan minimalis.

Saya tidak memiliki televisi, tidak ada gunanya karena acara semakin tidak bermutu, membodohi masyarakat. Kalau berita, bisa didapat melalui internet.

Saya senang membaca. Kalau dulu terus menerus membaca buku, baik itu ilmu maupun fiksi. Sekarang lebih banyak membaca berita-berita di dalam dan luar negeri.

Saya bisa berada di rumah berhari-hari tanpa seorangpun tahu bahwa saya ada. Pintu rumah tidak perlu dibuka. Saya tidak ingin mengundang tetangga datang, apalagi jika hanya ngerumpi tidak karuan. 

Kepribadian introver ini memang sulit dimengerti oleh orang awam. Keluarga saya pun tidak memahami sepenuhnya. Mereka sering menganggap saya sama dengan kebanyakan orang.

Dalam masa karantina ini saya anteng berada di rumah, yang penting persediaan kopi cukup. Sedangkan makanan, bisa menyetop pedang yang lewat depan rumah. Saya beli, proses hanya 5 atau 10 menit kemudian tutup pintu lagi.

Nah, kemarin ada kakak yang tampaknya bingung saya berada dimana, karena tidak pernah terlihat. Padahal saya hanya mendekam di rumah, zona nyaman seumur hidup.

Maka anjuran #dirumahaja memang kaum introver pemenangnya. Saya sih betah saja tidak kemana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun