Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serba-serbi Berpuasa di Istanbul

15 Mei 2019   03:06 Diperbarui: 15 Mei 2019   03:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan teman-teman (dokpri)

Bazar ini juga menjadi tempat nongkrong anak muda. Mereka merokok dan minum minum di sini. Seringkali sampai lupa waktu, begadang hingga pagi bersama gerombolan teman temannya.

Perbedaan waktu berbuka dengan Indonesia. Antara Turki dan Indonesia ada perbedaan waktu selama 4 jam. Di sini lebih lambat dari tanah air. Kalau di Indonesia sudah jam enam sore, di Istanbul baru jam dua siang.

Selain itu maghrib di Istanbul lebih lama, sebab jam tujuh saja masih terlihat terang benderang. Sekitar jam 8 malam adzan baru berkumandang. Jadi lebih baik ngabuburit keliling untuk membunuh waktu agar tidak terlalu terasa. Shalat tarawih sekitar pukul sepuluh dan selesai pukul 12 malam.

Tidak enaknya, baru saja pulang ke rumah, belum berhasil tidur, jam dua dini hari sudah disuruh sahur. Memang kebiasaan sahur di sini bukan di akhir waktu menjelang Subuh, tetapi justru masih dini hari. Padahal saat itu belum lapar dan nantinya di siang hari akan cepat haus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun