Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Usaha Turki Meredam Ketegangan India-Pakistan

4 Maret 2019   19:06 Diperbarui: 4 Maret 2019   19:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Turki, Erdogan (dok. AK Parti)

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan  Turki siap melakukan apa yang diperlukan untuk mengurangi ketegangan antara Pakistan dan India. Beberapa peristiwa seperti pemboman di Kashmir yang dikuasai India pada pertengahan Februari diikuti dengan tuduhan dan bentrokan di perbatasan lalu menyasar  jet India.

Menurut Erdogan, keberanian Pakistan dalam pembebasan pilot India yang ditangkap adalah sikap yang harus dihargai. Ia berharap India  membalas dengan cara yang sama. 

Erdogan menegaskan kepada para pendukungnya dalam rapat umum pemilihan umum di kota utara Trabzon, bahwa tidak ada seorang pun akan mendapat manfaat dari meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Komandan Sayap India Abhinandan Varthaman telah dibebaskan. Ia adalah pilot MiG yang ditembak jatuh sehari sebelumnya ketika ia mengejar jet-jet Pakistan di wilayah Kashmir yang disengketakan. 

Perselisihan India dan Pakistan telah menjadi fokus permusuhan baru antara musuh-musuh bersenjata nuklir yang telah mengkhawatirkan masyarakat internasional. Erdogan yang prihatin telah menghubungi PM Pakistan Imran Khan untuk membicarakan hal itu.

Hubungan persaudaraan antara Turki dan Pakistan cukup akrab. Pakistan merupakan pecahan India dengan penduduk mayoritas muslim.

Dahulu  India diperintah oleh Kerajaan Inggris. Pakistan pernah membantu Kemerdekaan Perang Turki melawan negara-negara Sekutu WWI dan Yunani, di samping kerja sama puluhan tahun dalam budaya, militer, ekonomi dan manajemen Bencana.

Ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir itu melonjak sejak pemboman bunuh diri di Kashmir pada 14 Februari oleh militan Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan dan menewaskan 40 paramiliter India. India telah lama menuduh Pakistan menumbuhkan kelompok-kelompok militan semacam itu untuk menyerangnya. 

Pakistan membantah terlibat dalam serangan bunuh diri. Tetapi pesawat India menyeberang ke Pakistan pada hari Selasa, melakukan apa yang India sebut sebagai serangan pendahuluan terhadap gerilyawan yang dipersalahkan atas pemboman itu. Pakistan membalas esok harinya, menembak jatuh sebuah jet tempur India dan menahan pilotnya. Pilot itu dikembalikan ke India pada hari Jumat dengan sikap damai.

Terlepas dari langkah itu, tentara India dan Pakistan kembali menargetkan pos dan desa masing-masing di sepanjang Garis Kontrol (LoC) mereka di Kashmir yang disengketakan. Bentrokan telah menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan dua pasukan Pakistan.

Ini menandai kematian pertama bagi pasukan Pakistan sejak Rabu. Sedangkan Polisi India mengatakan dua saudara kandung dan ibu mereka terbunuh di Kashmir yang dikuasai India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun