Jangan malu kalau kau berkawan akrab dengan ulekan. Tau ulekan? Itu, smartphone terbaru dari..., he Jelas bukan. Itu yang serIng akrab dengan mereka yang gemar masakan lokal. Saya contohnya.
Ulekan sebetulnya punya filosofinya sendiri, kata saya. Meski sebagian orang mencapnya sebagai piranti Ndeso alias udik, buat saya dia tetap joss dan memiliki semamgat global.Â
Dia menyatukan apa-apa yang tercerai berai dan berjauhan menjadi satu yang kita sebut bumbu ulek atau bisa jadi sambal.
Garam di laut, yang katanya ditambak dari tambak saudara-saudara kita di Madura. Asam jawa dan asam kandis, mungkin dari Jawa Tengah atau dari manapun. Bawang merah, katanya banyak dari Brebes. Bawang putih, dari pelosok lain, sebagian malah dari Thailand. Belum lagi terasi bakar yang saya dapat dari Bangka, kadang-kadang saya dapat dari Tulung Selapan sebuah wilayah di Kabupaten OKI di Sumsel. Semua tumplek plek di ulekan alias cobek.
Ulekan alias cobek ini menyatukan segalanya. Semangat menyatukan ini sedang hangat dibahas secara global. Hanya orang berpikiran global yang suka dengan ide bersatu padu, guyub. Sisanya ya suka dengan perseteruan, caki maki, kubu-kubuan, perang debat cebong-kampret, ya  wong udik.
Meski dia makannya di restoran mahal. Rajin ibadah. Entah sholat 5 waktu bagi yang Muslim, rajin ke gereja bagi yang Kristiani, ke Pure dan Vihara dll, buat saya tetap saja mereka orang mungkret dan udik.
Oleh sebab itu, sesekali makanlah dari ulekan. Kalau sudah sering, ya jangan makan aja, renungi apa filosofi ulekan. Belajarlah dari filosofi ulekan.Siapa tau, kau tersadar bahwa kelezatan sambal hanya bisa didapat ketika bahan yang tadi tercerai berai dan somse sendiri-sendiri diulek jadi satu dalam ulekan.
Taklukkan diri sendiri sebelum menaklukkan orang lain, apalagi menaklukkan dunia. Menakkukkaan setan !? Hiy, ngeri. Belajarlah dari ulekan. Uleklah egomu. Uleklah kebodohanmu.
Hanya bisa dipahami oleh mereka yang telah sampai di level sambal ulek. Menguleklah kau supaya gak udik.Â
Ulekan saya barusan beres. Ini sambal jokjok khas Komering yang saya perkosa eh modifikasi versi saya. Makan yuk