Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenapa Para Guru Enggan Membaca Lantang?

12 Februari 2018   17:37 Diperbarui: 13 Februari 2018   21:47 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: jurnas.com

Meskipun setiap kelas dianjurkan untuk mempunyai Sudut Baca (Reading Corner), pada kenyataannya tidak semua sekolah demikian. Keterbatasn buku menjadi kendala untuk membuat Sudut Baca. Selain itu, tidak ada ruang yang cukup bagi guru untuk mengatur ruangan agar peserta didik mempunyai area khusus untuk membaca buku atau mendengarkan pembacaan buku. 

Apalagi jika membacakan buku bergambar, guru harus berkeliling untuk memastikan bahwa semua siswa dapat melihat ilustrasi buku itu. Tentu akan lebih mudah bagi guru jika membacakan buku di tempat sudah tersedia, misalnya ada rak buku dan tikar atau karpet sehingga lebih mudah mengatur para siswa dibandingkan jika siswa duduk di tempat duduk masing-masing. Karena terkendala fasilitas, guru pun memilih untuk menghindari kegiatan ini.

Sungguh disayangkan ketika para guru enggan untuk membaca lantang bagi para muridnya mengingat kegiatan ini membarikan banyak manfaat. Bahkan ketika pemerintah sudah memasukkannya dalam rangkaian Gerakan Literasi Sekolah. Namun, keengganan yang beralasan ini jug aperlu diperhatikan. Para guru tidak cukup mengetahui bahwa membaca lantang seharusnya dilakukan di kelas, tetapi juga perlu mengetahui strategi-strategi yang tepat untuk membuat kegiatan ini lebih menarik sehingga anak-anak tidak merasa bosan bahkan ketika dilakukan di kelas dengan jumlah murid yang banyak. 

Tenaga pendidik juga perlu tahu cara mengintegraasikan kegiatan ini dengan mata pelajaran atau kegiatan lain sehingag tetap bisa melakukannya walaupun waktu terbatas. Terakhir, pihak sekolah juga perlu memperhatikan ketersediaan bahan bacaan sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik.

Semoga para guru punya inisiatif untuk menggali lebih dalam tentang kegiatan ini atau pihak sekolah  bahkan pemerintah membuat program pelatihan agar para guru terampil untuk melakukan kegiatan membaca lantang. Jika para guru knowledgeabledan resourcefultentu mereka tidak takut membacakan lantang. Semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun