Mohon tunggu...
Yudi El-Kuini
Yudi El-Kuini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

From Borneo To The world

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Upah dan Peminta Upeti

3 Juli 2012   17:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13413363811077738181

BBeberapa hari lalu aku bertemu dengan sahabat lama ku, aku banyak bicara sama dia mengenai apa saja termasuk soal kerjaan.Ada satu pembicaraan kami yang sangat asyik,  padahal itu lazim kaya nya di negeri ini. Kami bicara masalah gaji yang menurut dia masih kurang (jangan diblang tidak mensyukuri rezeki ya),karena menurut kami kerja kami yang 1 bulan Cuma cukup untuk 1 minggu atou lebih sedikit,selebih nya ya gitu deh tebar hutang lagi..tapi tidak mengapa asal kita sanggup bayar nya(selama masih hidup). Aku lalu teringat pada sepupu ku yang akunting di sebuah perusahaan kayu, dia pernah bicara pada ku, ’Apa tidak sakit hati dia yang kerja selama 1 bulan gaji nya Cuma sekian” aku balik nanya lalu sakit hati kamu dimana”,  dia lalu bilang “kerja 1 bulan pagi berangkat sore pulang itupun kalau tidak lembur, masih kalah gaji ku sama para peminta minta yang datang ke kantor dengan surat atau pun telpon atau juga dari fax yang masuk,  ada macam macam alasan untuk meminta duit ke kantor,mau sunatan anak lah, pernikahan anak,pergantian pimpinan lah, yang tidak ada hubungan nya sekali dengan urusan perusahaan, Tapi apa boleh buat,terpaksa di penuhi permintaan itu, kalau tidak mungkin nanati kata nya urusan yang berhubungan dengan perusahaan akan dipersulit,duit yang di kasih kata nya lagi lebih besar 10 kali lipat dari gaji yang dia terima tiap bulan.huh sial sudah kerja cape 1 bulan gaji kalah sama peminta minta. Malah kata nya dulu pernah ada tulisan tangan yang fax ke kantor (tulisan kata nya kaya cakar ayam lagi) minta di beli kan HP untuk sang anak yang lagi kuliah kebetulan HP anak nya rusak jadi minta di belikan,dengan merek dan type HP yang sudah ditulis juga,  (sudah minta milih lagi) sudah itu mita di antar kan lagi ke kos sang anak nya itu, ada tidak ya hubungan nya HP anak yang rusak dengan perusahaan itu, walau dengan nada kesal namun tetap saja si bos menyetujui nya,(dari pada nanti urusan di persulit. Mungkin itu hanya sedikit dari berjuta juta kejadian yang hampir sama yang di rasakan oleh perusahaan atau pun pengusaha, bahkan permintaan yang lebih besaaaar dan aneh aneh lagi dari cerita di atas tadi..sementara bagi karyawan,  mereka hanya menikmati UMP saja itu pun bisa jadi dipotong karena tidak masuk kerja atau terlambat, sementara peminta minta dengan gampang berucap dengan angka nominal tertentu. Kira nya kita bisa berkaca dari keluhan tadi,bertapa tidak adil nya negeri ini. Dan juga bagi para saudagar bermanis lah pada bawahan nya karena mereka yang berjasa membantu kejayaan usaha anda

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun