Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Anti Sosial, Gaya Hidup "Zaman Now"?

28 Juni 2018   00:53 Diperbarui: 28 Juni 2018   09:37 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Seperti Inikah Gaya hidup Zaman Now itu? Semua sibuk dengan dunia gadget yang ada di genganggamannya masing masing dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya? Apakah ini yang disebut modern? Yuk ikuti liputan berikut ini

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon  politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup  menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan sosial. 

Sebagai  makhluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan  kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal  tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga.  Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya  agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat.

Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya  sendiri.Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol  untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat  menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Sebagai masyarakat Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu  sama lainnya tentunya dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi  antara satu sama lainnya membuat interaksi yang kuat untuk mengenal  kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah  manusia yang dapat atau mampu menjalankan komunikasi dengan baik dengan  lingkungan sekitarnya. 


Yuk amati foto berikut, apakah ini disebut modern ala "Zaman Now"

Ilustrasi: Shutterstock
Ilustrasi: Shutterstock
Gambar ini menunjukan gaya hidup anak anak kita, bertemu teman temannya, berkumpul tapi bukan untuk bersosialisasi. Mereka sibuk dengan gadget smartphone masing masing tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. ini yang disebut Sikap Antisosial yaitu sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan  penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di  sekitarnya. 

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman yang semakin cepat, membuat cara berkomunikasi antar individu pun mengalami perubahan. 

Dari cara berkomunikasi harus bertatap muka dan secara lisan, maka pada era modern ini, jika kita ingin berkomunikasi dengan individu lain kita tidak harus bertatap muka dahulu dan secara lisan, kita bisa menggunakan smartphone kita masing-masing sebagai alat penyampaian pesan kepada teman kita atau lawan bicara kita. 

Dengan smartphone yang bentuknya praktis dan fungsinya dapat membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Smartphone ini dapat melakukan banyak hal seperti menelpon orang lain, main game, video call dengan orang lain, bermain sosial media, belanja online, atau membaca novel secara digital. Kehadiran smartphone seakan menjadi kebutuhan pokok bagi kita sebagai masyarakat modern. 

Dalam era ini kita bisa menemukan fenomena seseorang memainkan smartphone tanpa memerdulikan lingkungan sekitar. Fenomena-fenomena tersebut bisa kita temui di beberapa tempat, yaitu tempat makan, sebelum pesanan mereka datang biasanya mereka sering sibuk dengan smartphone-nya, lalu setelah makanan datang mereka malah sibuk sendiri memoto makan tersebut untuk di-upload ke dalam media sosialnya masing-masing sehingga makanannya sudah dingin dan tidak enak lagi untuk dimakan. 

Lalu, di kampus saat sedang ngumpul bersama-sama pasti saja ada seseorang yang sibuk sendiri dengan smartphone-nya, entah dia bermain game, membaca novel atau hanya bermain sosial media. 

Di kendaraan umum,  kita bisa melihat para remaja yang sibuk sendiri sampai dia tidak peduli dengan orang yang ada di pinggirnya. Di jalan umum kita sering melihat orang sibuk dengan smartphone-nya sampai dia tidak lihat jalan ke depan. 

Apakah  Anda sering mengalami hal-hal paling tidak menyenangkan saat kumpul  bareng teman?. Waktu kebersamaan yang seharusnya diisi dengan quality  time justru berakhir dengan kesibukan melihat gadget masing-masing.  Selamat! Kamu sudah menjadi korban phubbing.

Phubbing  adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam sebuah  lingkungan karena lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah  percakapan. Istilah ini mulai booming bersamaan dengan boomingnya  smartphone di pasaran. Kapasitas smartphone yang mempunyai banyak  aplikasi seperti game dan jejaring sosial, membuat orang betah  berlama-lama memegang handphone.

Memiliki  gadget terbaru dengan berbagai fasilitas memang sah-sah saja. Surfing  dan mengecek seluruh media sosial yang kamu miliki juga tidak masalah.  Asal, tidak dilakukan di tempat dan waktu yang mengharuskan kamu untuk  bersosialisasi di dunia nyata. Bagi kita yang phubbing saat berkumpul  orang banyak sih seru-seru aja. Tapi bagi orang yang tidak melakukannya,  akan sangat mengganggu. 

Dampak Phubbing

Ada beberapa dampak yang didapatkan dari Phubbing ini. Beberapa di antaranya yaitu akan menjadi antisosial karena kita hanya fokus bermain smartphone kita tanpa bersosial di dunia nyata. Cuek atau tidak peduli terhadap lingkungan sekitar karena fokus terhadap smartphone-nya. 

Beberapa remaja yang biasa berkumpul di kantin sekolah yang biasanya ngobrol dan becanda tetapi saat ini di jam istirahat digunakan untuk menunduk ke layar smartphone daripada berinteraksi. Mungkin kita merasa ini sepele tetapi, bila terus menerus, kemampuan kita berkomunikasi langsung (tatap muka) akan berkurang, bukan hanya kepada orang baru, ini juga akan berimbas ke orang dekat sekeliling kita dan ini sangat merugikan diri sendiri. 

Saran: komunikasi tatap muka adalah yang paling efektif. Bilapun terpaksa, Anda harus tahu bahwa smartphone bergerak di dunia maya dan Anda di dunia nyata. Dampak lainnya antara lain gila mengabadikan kejadian, benar Ada sisi yang menguntungkan dari "kegilaan memoto atau merekam" pengguna smartphone yang biasa kita sebut dengan selfie atau wefie. 

Tidak jarang, rekaman dari netizen pengguna smartphone bisa menjadi bukti beberapa kasus seperti pengeboman, pembunuhan, kecelakan dan lain sebagainya. Sayangnya, "kegilaan" mengabadikan itu terkadang berlebihan, sampai-sampai hal yang tidak perlu diabadikan pun tetap direkam atau difoto, di-share jejaring sosial. 

Dan yang lebih memprihatinkan, bila ada kejadian yang seharusnya si perekam mampu menolong korban tetapi dia memilih untuk merekam terus. Ini sesuatu hal yang sangat tidak manusiawi, tetapi itu memang terjadi.

Dampak lainnya adalah kecanduan alias sulit melepaskan diri darinya. Kapanpun, dimanapun asal masih memiliki jaringan internet maka Anda bisa langsung masuk ke dunia maya. 

Anda langsung bisa dengan sekejap membaca email masuk, menjawab komentar orang di website pribadi Anda, mengupload keseharian seperti baru sampai kantor, memotret kejadian di perjalanan. Ini yang membuat orang-orang sulit terlepas dari smartphone. Sepertinya, sebagian hidupnya sudah ada di sana. 

STOP PHUBBING

Sebuah Foto dari google mengambarkan Seorang ibu, karena yang sibuk menggunakan HP, jadinya si anak  diletakkan dan diikat dikakinya. Sedangkan si monyet yang tidak tahu  menahu tentang hp, --- yang tidak punya & tidak tahu cara  menggunakannya-- tetap mendekap si anak dalam pangkuannya.

Seperti inikah dampak handphone pada manusia? Seperti inikah "Zaman Now" yang disebut modern itu? Apakah modern itu harus meninggalkan fitrah manusia sebagai makhluk Sosial?

dan yang sangat memprihatinkan video yang sempat viral di youtube saat Ramadhan, Phubbing dengan sesama manusia aja memprihatinkan, apalagi phubbing saat menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa

Artikel ini diolah dari beberapa sumber dan semoga menjadi sebuah renungan, mudah mudahan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun