Malam belum menggelap tatkala kecantikan sang rembulan memamerkan pesonanya pada alam,lalu tiba-tiba awan pekat menutupinya nyaris tiada tersisa
Selayaknya rasa gembira sederhana yang lalu menguap seperti angin yang tak kentara namun nyata,awan gelap menyelubungi dan menaklukkan kegembiraan yang datang tadi,awan gelap yang begitu pekat dan petir menunjukkan kehadirannya,lalu badai mengamuk semaunya
Diriku memojok di kamar, mencoba meraba sinar yang tak kunjung datang dan kusandarkan diriku perlahan dalam keheningan disertai kabut dan awan dan badai yang menang
Ku tak ingin beranjak mengusir mereka, terlalu berat melakukannya,dalam kegelapan malam ku terkesima, begitu cepat awan menutupi cahaya rembulan, seperti begitu cepatnya kelabunya hati menggantikan keriangan
Berharap kabut dan awan gelap  serta badai segera berlalu dan rembulan kembali kemayu dengan tatapan dan senyumnya di sana, menepiskan semua yang menghalangi cahayanya, dalam kegelapan malam diriku hanya bisa berdoa dan menyerahkan segalanya