Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Reborn, Bukti Bahwa Karya Tak Pernah Mati

26 September 2017   17:35 Diperbarui: 26 September 2017   17:48 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deretan Film dan Sinetron Reborn

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer).

Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 -- meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. (Sumber: Ini).

Ketika kecil dulu, masih tahun 90an, sore adalah waktu yang sangat menyenangkan, terutama untuk anak-anak. Adanya Tuyul dan Mba Yul, Jinny oh Jinny, dan Jin dan Jun, seperti sebuah magnet untuk anak-anak sekaligus menjadi musuh bebuyutan untuk orang tua yang ingin anaknya focus belajar.

Ketiga acara ini terus menjadi idola bahkan dirindukan oleh mereka yang dulu masih anak-anak hingga sekarang telah memiliki anak. Kerinduan anak tahun 90an terhadap film-film ini tertuang dalam berbagai meme yang tersebar di social media.

Kerinduan inilah yang coba diwujudkan dengan menayangkan kembali tayangan-tayangan yang dulu sempat digandrungi. Setelah Tuyul dan Mba Yul Reborn, Jin dan Jun Reborn 2016 lalu, tak ketinggalan Jinny Oh Jinny Datang Lagi yang mulai tayang Januari 2017 lalu, berlomba memberikan tayangan-tayangan yang diharapkan dapat melepas kerinduan penonton era 90 akan tontonan kecil dulu. Setelah kembali baper dengan munculnya Ada Apa dengan Cinta, April 2016 lalu tentunya.

Beberapa waktu lalu, salah satu acara talkshow yang digawangi Andre Taulani dan Entis Sutisna alias Sule, kembali memparodikan salah satu tayangan yang juga digemari banyak orang di tahun 90an. Dalam acara tersebut, Sule sedang berperan sebagai "Si Hantu Botak", di sinetron Si Manis Jembatan Ancol yang diperankan oleh Ozy Syahputra.

Dengan kemampuan acting ditambah dengan handalnya riasan make up membuat tampilan sule saat itu persis seperti seorang Ozy. Penampilan ini tentu mengundang gelak tawa. Dalam adegan tersebut, Sule berhasil membawa penonton kembali pada tokoh hantu botak di sinetron Si Manis Jembatan Ancol yang dulu.

Jika seorang Pramoedya Ananta Toer abadi melalui karya-karyanya yang berupa tulisan, sekarang masyarakat Indonesia sedang diajak bernostalgia ke era 90an melalui sebuah karya yang dilahirkan kembali, WARKOP DKI REBORN PART 2 yang tembus hingga 1jt penonton bahkan sebelum 3 hari tayang di bioskop. Sebuah pencapaian  menghantarkan penghargaan dari MURI atas karya tersebut. Dono dan Kasino bisa saja telah lebih dahulu meninggalkan dunia, namun melalui karya-karyanya, mereka tetap ada dan diterima.

Artis, Jangan Remehkan Fans!

Film-film di atas lahir kembali tak lain untuk memuaskan rasa rindu penonton terhadap karya-karya yang mereka sukai, juga sebagai apresiasi terhadap tokoh yang telah berhasil mencuri hati penonton melalui karya-karyanya yang menghibur, dan mungkin atas beberapa alasan lain yang membuat film tersebut layak untuk ditayangkan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun