Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyak Emah Sebut Ondel-ondel Bau Air Comberan

21 Februari 2020   11:30 Diperbarui: 21 Februari 2020   11:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ondel-ondel tampil di ruas jalan Mabes Hankam. Foto | Dokpri

Nggak ada bosan-bosannya, nggak pagi, siang dan sore Nyak Emah ngedumel. Tetangga sebelah rumah yang satu ini memang oleh para tetangga lain beken lantaran cerewetnya. Tapi sekali ini ia tampil lebih cerewet lantaran ia menyaksikan pertunjukan Ondel-ondel seharian tiga kali.

Sekitar jam 10-an, rombongan anak-anak mengamen dengan membawa boneka segede 'gaban' sudah mampir di depan pintu pagar. Mereka ngamen sambil memperdengarkan lagi khas Betawi dengan irama musik berantakan.

Siang hari, juga kembali datang dengan penontonnya kebanyakan anak kecil yang baru pulang dari sekolah. Eh, sore hari kembali nongol. Penontonnya juga para bocah kecil sambil mengeluarkan uang saweran Rp500.

"Gimana nggak sebel, seharian  nongol tiga kali. Entong, anak sebelah nggak juga bosen. Puyeng pale gue," ujar Nyak Emah, orang Betawi tulen yang sering diledek tetangga karena punya mulut latah.

Orangnya baik. Tapi kali ini ia tak nampak ramah lagi kepada para para bocah yang sering bawa patung Ondel-ondel. Ia mengatakan, derajat dirinya semakin rendah. Kok, kesenian yang dulu dibanggakan sekarang jadi kesenian eceran, recehan dan yang bikin dia sewot adalah tampilannya sangat menggangu kehidupan sehari-hari.


Mengapa?

Berisiknya itu nggak ketolongan. Ia sudah lapor kepada ketua RT setempat. Tapi, ia nilai, nggak punya nyali untuk menegur para pemain Ondel-ondel.

"Kali, Pak RT takut anak-anak itu protes. Takut diunjuk rasa," katanya kepada penulis.

Sejatinya, kalau didengarkan lagu Ondel-ondel, seperti yang dinyanyikan Benyamin Sueb, terdengar jenaka. Pada bagian akhir liriknya kepala ondel-ondel disirami air comberan lantaran terbakar disundut rokok.

Nih, liriknya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun