Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bhikkhu Dapat Tempat Terhormat Sekalipun Hadir di Pasar

19 Desember 2018   22:34 Diperbarui: 20 Desember 2018   10:52 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto | Dokumentasi pribadi

Untuk cepat mengenal adat istiadat dan budaya setempat, kata banyak orang adalah datangilah pusat keramaian setempat seperti terminal bus, pasar swalayan, rumah sakit hingga pasar tradisional.

Nah, mumpung lagi ingat pesan itu, penulis melakukannya. Tentang hasilnya yang dicapai, sangat tergantung dari kemampuan daya rekam setiap individu. Dan, karena kunjungan ke Thailand dilakukan dalam waktu singkat - hanya mengisi liburan - maka penulis memutuskan selain mendatangi pusat objek pariwisata juga mencermati kehidupan pasar tradisional.

Penulis menyempatkan diri mengunjungi tempat wisata religi Buddha Municipal Park Hatyai. Tepatnya di Pasar Kim Yong, di ujung persimpangan Road Tiga Kota Hatyai. Penulis merasa gembira menyaksikan aktivitas warga pasar setempat.

Banyak kesamaan yang didapat. Banyak buah serupa di Tanah Air dijual di pasar ini, seperti salak, jeruk hingga anggur yang bentuknya panjang dan aneh seperti jamblang. Juga makanan dodol dan khas setempat.

"Sesekali boleh, kan?" pikir penulis.

Jika diingat lagi, kunjungan ke pasar di Tanah Air tengah model dan tren. Khususnya bagi para politisi beken di tahun politik ini. Hanya saja yang saya lakukan bukan dalam konteks membangun citra dan mencari dukungan.

"Emangnya, siapa lo?" tanya penulis dalam hati sambil menyaksikan orang ramai berbelanja dengan bahasa lokal dan tak dimengerti.

Lagi pula, seperti disebut Tuan Boon - pemandu wisata kami -  tak pernah dijumpai orang berkampanye masuk pasar di sini. Kalaupun ada pejabat yang masuk, itu dalam konteks mengontrol kebersihan pasar dan fasilitas publik yang dirasakan kurang. Jika memang ada yang harus diperbaiki, segera dibenahi.

Tak banyak orang bercuap-cuap memperbaiki pasar di media massa lokal. Menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Itu sudah jadi kewajiban pemerintah.

Lantas, apa sih yang aneh dari kunjungan ke pusat religi?

Sepertinya, sekilas biasa-biasa saja. Senyatanya, objek wisata religi Buddha Municipal Park menyuguhkan atraksi ritual yang dapat disaksikan pengunjung secara langsung. Atraksi ritual yang penulis maksud adalah persembahan umat Buddha kepada para dewa yang diabstraksikan dalam bentuk patung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun