Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Belajar dari Kasus Ini Sebelum Anda Terbang untuk Berlibur

20 Oktober 2018   11:18 Diperbarui: 21 Oktober 2018   07:16 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Meletakan barang berharga dalam tas tangan / ransel

Setelah beres menitipkan dua koper besar, ia lalu membawa satu tas ransel warna hitam dan tas tangan menuju terminal domestik dan mendaftarkan diri untuk penerbangan wisata tersebut.

Disana oleh petugas konter disampaikan bahwa tas ransel itu terlalu besar untuk masuk kabin dan harus didaftarkan sebagai bagasi didalam pesawat. Meski ukuran tas ransel sebenarnya tidak terlalu besar, si ibu ini menyerah saja dan memberikan tas ransel tersebut untuk didaftarkan sebagai bagasi tanpa mengamankan barang berharag termasuk uang didalam dompet yang ia simpan didalamnya. Mungkin ia lupa, atau terlalu percaya dengan keramahan petugas airline. 

Ilustrasi: Meletakan barang berharga dalam tas tangan / ransel
Ilustrasi: Meletakan barang berharga dalam tas tangan / ransel
Singkat cerita perjalanan udara nyaman dan tidak ada masalah sampai ia tiba di bandara tujuan. Yang ia lakukan saat itu hanya mengambil satu bagasi, berupa tas ransel hitam, lalu segera membawanya keluar bandara dan menuju hotel dimana ia akan menginap bersama seorang sahabatnya. Ia memesan dua kamar dengan pintu sambungan (connecting door).

Beberapa saat kemudian mereka bersepakat untuk pergi keluar untuk menikmati makan malam tanpa mengecek isi tas ransel warna hitamnya terlebih dahulu.

Sementara pintu sambungan tetap ia biarkan terbuka, mereka masing masing mengunci pintu kamar dan berangkat menuju salah satu rumah makan yang tidak jauh dari hotel tersebut.

Sekira lebih dari satu jam, ia kembali kekamar bersama sahabatnya dan segera membuka tas ransel untuk berganti pakaian. Sesaat setelah membuka tas ia terkejut melihat salah satu retsleting (zipper) yang ada dibagian dalam tas ransel terbuka setengah.

Ia terhenyak karena teringat didalam kantong tersebut ia menyimpan dompet berisi uang setara $3000. Dengan jantung berdebar ia segera merogoh kedalam saku dan mengambil dompetnya dari dalam kantong dan segera membuka dompet tersebut.

Betapa terkejutnya ia, karena dompet itu tinggal berisi beberapa kartu identitas dirinya, sedangkan uang yang ia simpan didalamnya telah raib. Lemaslah sudah ia, dan tidak bisa lagi melewati malam dengan tenang. 

Ilustrasi: Hilang sudah uang kontan dalam dompet
Ilustrasi: Hilang sudah uang kontan dalam dompet
Yang ia lakukan saat itu, ditengah kepanikan berusaha menghubungi kantor airline. Namun karena waktu sudah malam, nomor hotline airline tidak ada yang menjawab.

Selanjutnya ia menuliskan email didalam kolom pengaduan airline yang diaksesnya melalui internet namun tidak ada balasan. Mungkin karena sudah pasrah namun tidak ingin kehilangan momen berharga ber-wisata di pulau impiannya, ia berusaha menikmati acara wisatanya dan baru menghubungi kolega kantornya melalui sambungan telepon dua hari kemudian.

Seketika gemparlah rekan kantornya dan berusaha memberikan bantuan dan melakukan kontak dengan polisi untuk melakukan penyelidikan atas hilangnya uang dari dalam tas ransel berwarna hitam tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun