Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Selain Benjolan, Apa Saja yang Menjadi Tanda Kanker?

29 Agustus 2017   10:25 Diperbarui: 10 November 2017   02:30 16885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Shutterstock

Seorang bapak, 48 tahun, datang ke tempat praktik saya mengeluhkan perutnya sering terasa berat dan kembung sejak 1 tahun yang lalu. Selain itu ia merasa badannya lemas dan sering lelah, serta mengalami gangguan buang air besar (BAB) (kadang-kadang sulit dan kadang-kadang malah diare). 

Bapak itu juga mengalami penurunan berat badan sampai 10 kg dalam satu bulan terakhir. Nafsu makannya berkurang dan sering panas-dingin (meriang). Ia sudah memeriksakan diri ke berbagai rumah sakit (RS), baik RS Swasta maupun RS Pemerintah, dan selalu dinyatakan "sakit maag". 

Saya lalu meraba perutnya dengan tekanan kuat (deep palpation), kok seperti ada benjolan?! Lalu saya lakukan colok dubur pada pasien itu dan ujung jari saya meraba suatu benjolan yang keras. Kemudian saya meminta bapak itu diperiksa dengan CT-scan (Computed Tomography Scan) seluruh perut. 

Hasilnya bapak itu diduga mengalami Kanker Usus Besar. Pemeriksaannya dilanjutkan dengan Kolonoskopi (teropong usus besar; berupa selang dengan kamera fiber-optik yang dimasukkan dari anus), diketemukan benjolan di usus besar kiri bawah, dan setelah dibiopsi dan diperiksa di laboratorium patologi anatomi, dinyatakan sebagai Kanker Usus Besar, stadium 3 A.

Saya sedih sekali, sebab seandainya bapak itu, dan pihak-pihak yang memeriksa dia sebelumnya lebih WASPADA, maka mungkin penyakit ini bisa dideteksi lebih dini.

Bapak itu lalu bertanya: Apa bedanya Tumor dengan Kanker?


Saya berusaha menjawabnya seperti ini: pada prinsipnya dalam dunia kedokteran, semua benjolan / tonjolan yang tidak lazim dan tidak ada sebelumnya pada tubuh, disebut tumor. 

Sedangkan bahasa bakunya begini: tumor adalah pembengkakan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan pembelahan sel-sel yang terjadi secara tidak normal (berlebihan), tumor bisa langsung berupa benjolan, atau pada awalnya hanya berupa lesi (kelainan bentuk, ukuran, warna, keras/lunaknya, padat atau semi-padat). Kalau benjolan ini bertambah besar, ia akan menekan jaringan sehat di sekitarnya.

Meskipun demikian, tubuh memiliki daya untuk membatasi bertambah besarnya tumor dengan membuat simpai (kapsul), guna mencegah perluasan area tumor itu. Bila tumor dioperasi dengan baik, seluruh jaringan tumor bisa diangkat secara utuh. Selain itu sistem pertahanan tubuh juga mengerahkan beberapa jenis sel  untuk merusak sel-sel tumor itu.

Bahaya dari tumor ialah penekanan, baik penekanan pada jaringan, pembuluh darah,  saluran getah bening. Tumor juga dapat menyebabkan perdarahan jika  jaringan tumor itu mati (akibat kekurangan aliran darah karena penekanannya pada pembuluh darah) atau bila kapsul yang membungkusnya robek (akibat pembesaran tumor yang terus berlanjut).  

Biasanya tumor lebih cepat diketahui orang, karena bentuknya yang menonjol, dan sering disertai pembengkakan akibat penekanan pada pembuluh darah dan saluran getah bening, serta rasa nyeri yang ditimbulkannya.

Dalam keadaan normal, untuk mengendalikan jumlah sel-sel di tubuh kita, maka secara alami sel-sel tubuh akan mati (degenerasi) pada suatu waktu tertentu, dan diganti oleh sel-sel baru (regenerasi). 

Proses kematian sel secara alamiah ini disebut apoptosis dalam bahasa Latin dan istilah dalam bahasa Inggrisnya, programmed cell death. Dalam menghadapi tumor, umur sel-sel tumor diperpendek, sehingga kematian sel-sel tumor menjadi lebih cepat, proses degenerasi melalui apoptosis dipercepat.

Kanker

Kanker adalah penyakit degeneratif yang timbul akibat adanya pertumbuhan sel abnormal pada jaringan tubuh seseorang, yang ditandai dengan:

a) Pertumbuhan sel-selnya yang sangat cepat (membesar ukurannya dengan cepat sekali dan sangat cepat membelah/menggandakan diri; mitosis-proliferatif), tidak bisa dikendalikan oleh tubuh, tidak menuruti aturan tubuh kita.

b) Membentuk jaringan pembuluh darahnya sendiri untuk mendapat zat-zat makanan yang diperlukannya, diluar dari jaringan pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya pada organ itu (neovaskularisasi)

c) Dapat menyebar ke organ sekitarnya / regional (infiltrasi) maupun ke organ-organ yang jauh dari tempat proses awal pertumbuhan kanker melaui aliran darah atau aliran getah bening (metastasis)

d) Kematian sel-selnya tidak bisa dikendalikan oleh proses degenerasi dengan mekanisme apoptosis

e) Bentuk sel-sel hasil pembelahan / penggandaan dirinya sering sangat berbeda (diferensiasi) dengan sel-sel induk (sel-sel awal), bahkan sel-sel kanker bisa membentuk sel-sel organ lain (organ yang berbeda dari organ awal yang mula-mula terkena kanker) dalam berbagai tahapan perkembangan sel (pluripoten). Sel-sel "anak sebar" kanker tetap memiliki kemampuan membelah diri yang sangat cepat seperti sel-sel induknya

f) Jaringan kanker sering mengeluarkan berbagai mediator kimiawi dan "racun" ke aliran darah dan jaringan sekitarnya (toksik-produktif).

Si Bapak, pasien saya tersebut termenung, mencoba berpikir keras mencerna apa yang saya terangkan, dan ini membuat rasa simpati saya semakin bertambah kepadanya. Saya lalu berusaha menyampaikan rumusan umumnya seperti ini:

Kalau Tumor itu benjolan yang belum tentu ganas dan konsistensinya padat atau semi padat, sedangkan Kanker itu pasti ganas dan belum tentu berupa benjolan padat (solid), tetapi bisa dalam bentuk "terlarut" dalam cairan, misalnya pada "kanker darah" (leukemia), di mana jumlah sel darah putih menjadi sangat banyak dalam aliran darah.

Meskipun demikian, bisa saja tumor yang tadinya tidak ganas, menjadi ganas seiring berjalannya waktu, karena adanya proses mutasi gen, membentuk sel-sel yang tidak normal, contohnya pada tumor payudara yang bisa berubah menjadi kanker payudara. Selain itu sel kanker bisa menyebar ke lokasi yang jauh dari lokasi awalnya, sedangkan sel tumor tidak bisa menyebar jauh.                  

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) di tahun 2012 yang lalu, kasus penyakit kanker terdeteksi mencapai angka 14,1 juta kasus baru dan 8,2 juta di antaranya meninggal dunia menurut riset Globocan di tahun 2012. 

Riset ini adalah proyek WHO yang bertujuan untuk memperkirakan kejadian serta kematian yang diakibatkan oleh kanker. Walaupun lebih dari lima puluh persen penderita kanker meninggal dunia, bukan berarti penyakit ini tidak bisa disembuhkan!!!.

Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4 % atau diperkirakan sekitar 347.792 orang, dengan penderita terbanyak berasal dari golongan usia 65 tahun ke atas. 

Berdasaran urutan jumlah penderita, maka yang terbanyak ialah: kanker payudara, leher rahim, peparu, indung telur, rektum, kelenjar tiroid, usus besar, kanker hati dan nasofarings. Tentu saja kita harus memperhatikan bahwa jumlah kasus yang ditampilkan adalah berdasarkan data tahun 2013. Jelas di tahun 2017 ini, jumlah kasus kanker meningkat.

Kita semua tahu bahwa kanker lebih mungkin disembuhkan bila terdeteksi dini. Terdapat persentase yang cukup signifikan untuk penyembuhan beberapa jenis kanker yang baru didiagnosis, misalnya pada kanker kelenjar getah bening. Meskipun beberapa jenis kanker dapat berkembang sepenuhnya tanpa gejala yang nyata, tetapi alangkah baiknya bila kita semua WASPADA akan penyakit ini. 

Kita perlu mengetahui gejala-gejala dan tanda-tanda yang mengarah kepada kanker. Orang tidak boleh mengabaikan berbagai gejala kanker, karena jika segera diperiksa akan memungkinkan diagnosis dini dan memperbesar harapan penyembuhannya. Kanker sangat fatal jika diabaikan gejalanya!

CARA TERBAIK UNTUK MELAWAN KANKER ADALAH DENGAN PENCEGAHAN (MENGURANGI FAKTOR-FAKTOR RISIKO) DAN DETEKSI DINI KANKER.

Kita perlu mengetahui berbagai faktor risiko dan tes penyaring kanker secara umum, yaitu:

A.  Faktor-Faktor Risiko Kanker Yang Dapat Dimodifikasi (dihilangkan/ dikurangi)

-    Penggunaan Tembakau (Rokok atau Tembakau yang dikunyah)

-    Paparan Sinar Matahari yang berlebihan (terutama pada ras Kaukasia)

-    Makanan tertentu (tinggi kalori, banyak gula, kurang serat, tinggi lemak, banyak daging merah, rendah Kalsium). Waspadai juga makanan yang tinggi kadar penyedap rasa berupa MSG (Monosodium Glutamat), makanan awetan (makanan kaleng, makanan yang diasinkan, makanan yang tahan lama, makanan dengan pewarna industri, makanan dengan pengawet berbahaya, misalnya Boraks)

-    Kurang Olahraga

-    Obesitas / Kegemukan: Indeks Massa Tubuh: Berat Badan (Kg) dibagi Kwadrat Tinggi Badan (m2) 27 kg/m2; atau Lingkar Perut pada Pria > 90 cm dan Lingkar Perut pada Wanita > 80 cm

-    Peminum Alkohol secara rutin dalam jangka lama

-    Penggunaan Terapi Hormon Pengganti, misalnya terapi hormon Estradiol

-    Pencemaran Lingkungan, misalnya asap pabrik pengolah bahan kimia, logam berat, tar, aluminium, lem, cat, pewarna, asbes, polusi industri tekstil, asap kendaraan bermotor, debu silika, karet yang dimasak, polusi pengolahan bahan bakar berbasis hidrokarbon, cadmium

-    Radiasi/kontaminasi bahan radioaktif: sinar-x, uranium, plutonium, radon  

-    Infeksi: Human Papiloma Virus (HPV), Hepatitis C dan B, HIV/AIDS, virus Epstein-Barr, dan lain-lain

-    Hubungan seks berganti partner, terutama jika dilakukan sebelum usia 17 tahun (Kanker Leher Rahim / Serviks)

Tentu saja ada faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, misalnya: Faktor Genetika atau Keturunan, faktor Ras dan Usia (dewasa tua, diatas 50 tahun).

Apalagi jika kita memiliki berbagai faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi ditambah banyak memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi

B.  Pemeriksaan Penyaring / Penapis Kanker    

-    Penyaring Kanker Payudara (Pemeriksaan "SADARI", USG (Ultrasonografi) Payudara, Mamografi, dan sebagainya

-    Penyaring Kanker Leher Rahim: Pap-smear test, tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

-    Penyaring Kanker Usus Besar: Tes Darah Samar dalam tinja, Kolonoskopi

-    Penyaring Kanker Endometrium Rahim: USG transvaginal

-    Penyaring Kanker Indung Telur: CA-125 darah dan USG transvaginal

-    Penyaring Kanker Paru: Low Dose Computed Tomography Scan (LDCT)

-    Penyaring Kanker Prostat: Prostate Specific Antigen (PSA) dan USG Prostat

Gejala-gejala dan Tanda-tanda Kanker -- Kesepakatan di Indonesia

Sebagai Kesepakatan Nasional, maka berbagai gejala dan tanda kanker dirumuskan dalam akronim: WASPADA, yaitu:

*    Waktu buang air besar atau kecil terjadi gangguan atau perubahan kebiasaan

*    Alat pencernaan terganggu dan susah menelan

*    Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh

*    Payudara atau di bagian tubuh lain ada benjolan (tumor)

*    Andeng-andeng (tahi lalat) berubah sifatnya yaitu cepat membesar dan gatal

*    Darah atau lendir yang abnormal keluar dari lubang-lubang tubuh

*    Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh-sembuh

"W" mungkin menandakan kanker usus besar atau kanker prostat atau kandung kemih

"A" mungkin menandakan adanya kanker lambung atau kanker usus kecil dan kanker kerongkongan

"S" dapat menandakan adanya kanker peparu atau pita suara,

"P" dapat jadi petanda kanker payudara, kanker kelenjar getah bening, kanker testis

"A" bisa menandakan kanker kulit

"D" bisa menandakan kanker leher rahim atau kanker darah atau kanker nasofarings

"A" mungkin merupakan pertanda kanker otot atau kulit.   

Satu hal mendasar yang perlu diingat baik-baik: KANKER PADA AWALNYA SERING TIDAK NYERI atau TIDAK KHAS GEJALANYA (itu sebabnya banyak orang yang saat terdiagnosis, sudah pada stadium lanjut) Hal ini juga yang menjadi alasan untuk melakukan pemeriksaan kesehatatan berkala secara rutin, terutama bagi yang sudah berusia lebih dari 40-50 tahun)

ozytive.com
ozytive.com
Pencegahan Kanker         

Kementerian Kesehatan RI membuat suatu akronim tentang perilaku yang harus dilakukan untuk mencegah kanker yaitu CERDIK, akronim dari:

"C"ek kesehatan secara berkala: 1-2 kali pertahun

'E' nyahkan asap rokok

'R' ajin aktivitas fisik / olahraga

'D' iet sehat dengan kalori yang seimbang dengan aktivitas fisik

'I' stirahat yang cukup

'K' elola stres dengan baik

Tentunya kita tidak melupakan tindakan-tindakan pencegahan lainnya, misalnya vaksinasi anti Human Papiloma Virus (HPV), penyebab kanker leher rahim dan vaksinasi hepatitis B untuk mencegah hepatitis yang berlanjut menjadi kanker hati, dan sebagainya.

Ringkasan dan Penutup

Kanker sampai sekarang masih merupakan penyakit yang sering berakibat fatal. Penderitanya sering datang dalam stadium lanjut, terapinya cukup sering gagal dan harganya relatif mahal. Selain itu obatnya terkadang sulit didapat, jumlah tenaga ahli kanker dan pusat kanker di Indonesia masih minim, menambah sukarnya terapi kanker secara holistik. 

Oleh karena itu kita harus selalu waspada terhadap penyakit ini dengan: mengetahui faktor-faktor risiko (akronim WASPADA) kanker dan menghindarinya, mengetahui berbagai Gejala dan Tanda kanker agar dapat segera mencari berbagai pusat diagnostik dan terapi kanker. 

Pemeriksaan penyaring kanker sangat diperlukan, terutama jika anda memiliki berbagai faktor risiko, baik faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (usia, keturunan), maupun yang dapat dimodifikasi (gaya hidup yang sehat). Penghindaran faktor risiko(akronim CERDIK), perlu dilakukan segera dan pembekalan pengetahuan tentang kanker parlu disebarkan kepada seluruh keluarga dan mayarakat kita. Jangan lupakan cara pencegahan lain, misalnya dengan vaksinasi.

Di lain waktu, saya akan menyampaikan tulisan bagian kedua, yang lebih lengkap lagi tentang gejala-gejala dan tanda-tanda kanker, berdasarkan hasil riset di negara-negara maju.

Akhirul kalam, terimakasih untuk anda para pembaca dan kompasianer. Mohon maaf untuk segala kekurangan tulisan ini.

Salam Hormat dan Tabik!       

Daftar Bacaan

*    Pusat Data dan Informasi Kementerian Keseharan RI, 2014. Situasi Kanker di Indonesia(daring):http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf, 26 Agustus 2017.

*    Jeter J, El-Deiry WS, December 28, 2016. Preventive Oncology, Medscape (daring): http://emedicine.medscape.com/article/1349338-overview#showall, 27 Agustus 2017.

*    Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, 2 Mei 2015.  WASPADA 7 Gejala Kanker yang Perlu Diperiksa Lebih Lanjut Ke Dokter (daring): http://dinkes.inhukab.go.id/?p=2628, 27 Agustus 2017

*    Hilmy A, 3 Oktober 2015. Apa sih perbedaan antara tumor dan kanker? (daring): http://www.pasienkanker.my.id/2015/10/perbedaan-antara-tumor-dan-kanker.html, 28 Oktober 2017  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun