Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran dari Kontroversi Kontra Qatar saat Lawan Australia

18 April 2024   14:20 Diperbarui: 18 April 2024   14:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pun, wasit mempunyai keterbatasan tersendiri dalam melihat insiden pelanggaran di lapangan. Di balik keterbatasan itu, ada situasi di mana para pemain bereaksi yang menimbulkan simpati wasit dan menghadirkan hukuman tertentu. Cara itu merupakan salah satu gaya dari pemainan mental dan otak di antara pemain. 

Permainan kuat dan solid diruntuhkan dengan cara dan gaya permainan otak. Permainan otak bisa melibatkan gaya provokasi pada wasit untuk mengeluarkan kartu. 

Hal ini pun menjadi pelajaran berharga untuk timnas Indonesia di matchday kedua kontra Australia. Australia tak memandang rendah kekuatan timnas Indonesia. Itu artinya Australia mewaspadai kekuatan Indonesia. 

Pada satu sisi, timnas Indonesia perlu waspada dengan permainan provokasi lawan yang tak terlalu mengandalkan fisik, tetapi lebih pada permainan mental. 

Di satu sisi, Indonesia juga perlu mencari cara mengantisipasi permainan mental. Selain tahan mental, juga timnas juga perlu tak gampang terprovokasi dengan gaya permainan lawan. 

Kontra Australia menjadi tantangan terakhir Indonesia melaju ke babak selanjutnya. Mimpi besar ala pelatih Timnas Shin Tae-yong untuk tembus ke partai semifinal berada di tangan Australia. Kemenangan membuka pintu Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya. 


Oleh sebab itu, bertolak dari laga kontra Qatar, Indonesia perlu juga bermain dengan memanfaatkan mentalitas dan otak yang cerdik dan jeli. Semua keputusan berada di tangan wasit, yang sekiranya jeli dalam membaca VAR. 

Lebih jauh, alih-alih tetap tinggal dalam kekecewaan, kekalahan yang penuh kontroversial itu sekiranya menjadi pelajaran yang berharga untuk timnas Indonesia. Pelajaran yang paling berharga adalah bagaimana memanfaatkan "pikiran yang cerdik" dalam mengolah taktik pelatih dan bertahan di tengah provokasi lawan. 

Kelolosan Indonesia tak hanya bergantung pada kemampuan stamina, tetapi juga pikiran dan mental kuat dalam menghadapi situasi yang terjadi di lapangan hijau. Provokasi lawan memang kadang sulit terhindari, tetapi hal itu bisa disikapi dengan baik apabila para pemain juga mempunyai kekuatan mental yang kuat. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun