Benar Ahok sekarang narapidana, dan benar pula setelah kekalahan di Jakarta Ahok tak lagi masuk bursa capres dan cawapres 2019. Analisa hukum mengatakan bahwa Ahok akan terganjal regulasi bila mencalonkan diri pada 2019 karena ancaman hukuman 5 tahun kepadanya.
Tapi, pernahkah kita menyangka bahwa UUD 45 saja bisa diamandemen beberapa kali. Itu artinya hukum kita masih bisa berubah jelang 2019 nantinya. Sebelumnya saya pernah menulis dikompasiana terkait ; dukungan PDIP terhadap Ahok dan Kekalahan Ahok.
Kedua tulisan saya menjadi nyata, bukan bermaksud takabur atau sombong akan tetapi inilah prediksi saya untuk pilpres 2019 mendatang. Tentu saja cawapres bagi Jokowi. Bagi saya pilpres 2019 sudah selesai, tinggal cawapres bagi Jokowi yang sedang hangat diperbincangkan. Jokowi tidak memiliki lawan sebanding kecuali ia salah pilih cawapres pada 2019 mendatang.
Lalu apa yang membuat saya yakin Ahok yang akan dipililih Jokowi, apakah Jokowi tidak takut kasus dan agama Ahok menjadi penghalang. Hitungan politik Jokowi sudah benar bila memilih Ahok pada pilpres 2019, bila tidak demikian lawan politik Jokowi semakin menggurita.
Situasi pilpres 2019 akan dipenuhi isu agama, narapidana, dan ungkapan lainnya. Namun itu semua bisa diatasi dengan lemahnya lawan politik, Golput akan menjadi pilihan. Sementara pendukung Ahok dan Jokowi yang terkenal loyal tidak akan golput. Prabowo dipastikan akan memilih cawapres yang salah, itulah salah satu sebab angka golput meningkat dan peluang itulah yang membuat Jokowi-Ahok tak terbendung lagi.
Umat Islam sebagai mayoritas telah klimaks saat pilkada DKI, akan lemah di 2018-2019. Mereka tak akan bisa mengganggu pada 2019 mendatang, tentu dengan catatan Ahok tak lagi mengusik perasaan umat Islam. Kesimpulannya, Jokowi-Ahok pada pilpres 2019 akan menang mudah. Percaya atau tidak, prediksi saya terkait Ahok selalu benar