Beruntung saya punya kenalan di beberapa instansi pemerintah, jadi mudah memperoleh buku. Bahkan bisa memperoleh beberapa eksemplar secara gratis.
Biaya yang saya keluarkan dari kantong pribadi sih tidak besar. Sekitar Rp500 ribu sebulan untuk biaya taksi ketika membawa buku ke rumah dan ongkos kirim ke daerah. Ternyata bahagia itu sederhana. Jika apa yang kita bagikan itu dibaca dan si pembaca memperoleh pengetahuan.
Sebelum 2016 saya sering menulis di media cetak. Dihitung-hitung saya bisa memperoleh honorarium sekitar Rp3 juta sebulan. Namun sejak media cetak tutup dan sekarat---karena kalah bersaing dengan media online atau media daring---boleh dibilang saya tidak menulis lagi. Namun saya pastikan, bagi-bagi buku lewat berbagai kegiatan tetap saya lakukan.
Berbagi tidak membuat saya miskin. Tidak berbagi juga tidak membuat saya kaya. Yang jelas upaya yang saya lakukan ini halal. Hidup memang harus gotong royong.***
 Â