Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masih Adakah Foto Keluarga di Dompetmu?

19 Januari 2017   10:40 Diperbarui: 19 Januari 2017   12:29 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga. VeteranCare

Saat malam tahun baru lalu yang kami rayakan di sebuah hotel di Salatiga, ada pertanyaan menarik dari pembawa acara saat gala dinner perayaan tahun baru. Doorprizenya lumayan juga, sebuah iPhone 6 plus yang harganya masih diatas 10 jeti. Namun bukan doorprize-nya yang membuatku tercenung, tapi pertanyaannya itu yang tidak mampu dijawab seluruh hadirin gala dinner yang hadir. Pertanyaannya sih sederhana sebenarnya, tapi butuh kepekaan dan kepedulian hati untuk menjawabnya. Lalu, apakah pertanyaannya?

"Siapa yang menyimpan foto keluarga di dompet bapak ibu sekalian?" Itulah pertanyaan pembawa acara disambut kepanikan oleh para hadirin yang langsung membuka dompetnya masing-masing, termasuk aku. Di tengah kepanikan, anakku berujar, "aku sempat simpan foto di dompet Yah." 

"Mana dompetnya, cepet dong!" Jawabku sambil berharap cemas belum ada hadirin lain yang mampu menunjukkan jawabannya. 

"Di kamar Yah," jawab anakku yang langsung kusambut dengan perintah "Ambil cepat!". "Tapi tadi pas di mobil disobek-sobek sama adik, ga tau lagi kemana fotonya." Melayang sudah iPhone 6 dari tangan, padahal hingga 2 menit tak ada satupun hadirin yang mampu menunjukkan foto keluarganya.

Akhirnya pertanyaan diubah menjadi "Siapa yang menyimpan foto pasangannya di dompet?" Suasana kembali gaduh, para hadirin kembali sibuk memeriksa dompetnya. Tak sampai semenit, seorang ibu setengah baya menyodorkan sebuah foto bersama suaminya kepada pembawa acara. 

Kebetulan sang suami juga hadir sehingga tidak sulit bagi pembawa acara untuk membuktikan bahwa pria disamping foto ibu tersebut adalah pasangannya. Dengan wajah sumringah ibu itu menerima persembahan ponsel dari pembawa acara dan langsung memeluk suaminya yang sedari tadi tampak bahagia.

Mungkin bukan semata karena memperoleh hadiah ponsel, mengingat penampilannya mungkin mampu membeli puluhan ponsel sejenis tanpa harus menunggu hadiah. Akan tetapi mungkin dia bahagia karena istrinya masih setia mendampinginya dan menyimpan foto mereka di dompet. Sementara dia sendiri malah belum tentu melakukan hal yang sama. Kesetiaan yang ditunjukkan dengan keberadaan foto di dompet merupakan barang mahal lebih dari sekedar ponsel mewah sekalipun.

Dan pertanyaan itu juga membuatku terhenyak, bahkan malu pada anak sendiri karena dalam dompetku hanyalah berisi tumpukan kartu-kartu tanpa makna. KTP, SIM, STNK, kartu debit, kartu kredit, kartu-kartu member apa saja yang hanya menunjukkan egoisme pribadi semata. 

Tak terpikir sedikitpun untuk menyediakan sedikit ruang bagi foto keluarga dalam dompet yang sudah penuh sesak dengan kumpulan kartu. Padahal saat kita dirundung duka, keluargalah penolong pertama yang tanpa pamrih menyisihkan waktu dan tenaganya sebagai pelipur lara dan membangkitkan kembali semangat hidup.

Sesal bukan sekedar hadiah ponsel terbang melayang, yang untuk membelinya saja butuh pengorbanan gaji sebulan tak makan apa-apa. Namun lebih menyesal lagi telah mengabaikan orang-orang tercinta yang selama ini mencurahkan perhatiannya pada kita. 

Ya sudahlah, nasi telah jadi bubur, tinggal nikmatilah bubur itu dengan riang gembira. Ke depan, dengan atau tanpa doorprize, siapkanlah secuil ruang untuk keluarga dalam dompet kita, sebagai tanda kasih sayang dan pengingat untuk siapa kita berpeluh keringat mengejar asa di dunia nyata.

So, sudahkan menyimpan foto keluarga di dompetmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun