Mohon tunggu...
Dita Nurwijaya
Dita Nurwijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketimpangan Gender Berdampak pada Ekonomi Perempuan

4 Oktober 2018   22:28 Diperbarui: 4 Oktober 2018   22:44 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya tak lepas dari bersosialisi dengan masyarakat lainnya, mulai dari bekerja, bertetangga, berteman,dll. Hidup berosialisai juga membuka akan pengetahuan yang baru, yang ternyata masih banyak pemikiran dari masyarakat mengenai ketimpangan gender pada perempuan. Banyak masyarakat terutama generasi lama atau masyarakat yang umurnya diatas 50-an, mereka masih beranggapan perempuan tidak sebanding dengan laki-laki. Yaitu dengan beranggapan jangan terlalu lama dalam hal pendidikan, berkarir karna nantinya akan berakhir didapur rumah tangga.

Dalam hal kerja masih banyak persoalan ketimpangan gender, perempuan tidak bisa diposisikan sebagai pencari nafkah utama seperti laki-laki, yang dampaknya yaitu pada kesempatan lebih luas terhadap kepepimpinan dan upah kerja. Padahal dengan adanya perusahaan yang berdominan perempuan, akan membawakan laba yang cukup besar dibandingkan dengan yang lebih dominan laki-laki. 

"Dengan data MSCI World Index 2016 meunjukkan perusahaan dengan kepemimpinan perempuan yang dominan, memperoleh laba bersih (return on equaty) 10,1 persen stiap tahun. Hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan tanpa kepemimpinan perempuan yang laba bersihnya berkisar 7,4 persen."  https://tir.to/n/cBmM Maka dari itu penting untuk memiliki pemahaman soal kesetaraan gender agar dapat mengenali ketimpangan gender yang ada dimasa sekarang ini.

Walaupun beberapa orang masih mempunyai pemikiran yang terdahulu mengenai gender, tetapi dimasa sekarang generasi milenial sudah tak lagi memandang gender sebagai sesuatu yang berat sebelah. 

Dalam karirpun gender bukan lagi sebagai penghalang seseorang untuk mencapai tujuan dalam hidupnya. Berkarir dapat mempunyai efek yang berlanjut yaitu menunda pernikahan, yang seharusnya dimana usia matang untuk menikah menjadi terhambat karena ingin berkarir lebih lanjut. Selain itu gaji juga sebagai permasalahan ketimpangan gender dimana gaji laki-laki lebih besar daripada perempuan yang mana dalam segi pekerjaan yang sama.

Untuk mengatasi permasalahan ketimpangan gender ini, perempuan milenial Indonesia mempunyai andil yang besar untuk mengatasi permasalahan ketidakadilan gender, dengan bermodal pendidikan dan pengalaman. https://tir.to/n/cnb5

Perlu adanya partisipasi aktif mayarakat dalam mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan perlu adanya lapangan kerja yang tidak mempermasalahkan gender, dengan gaji yang adil atau sama antara laki-laki dan perempuan. https://tir.to/n/cwA1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun