Mohon tunggu...
Dinda Setiawan
Dinda Setiawan Mohon Tunggu... -

Tonight we are young so let's set the world on fire we can burn brighter than the sun Now I know that I'm not all that you got I guess that I I just thought maybe we could find a ways to fall apart But our friends are back So let's raise a toast Cause I found someone to carry me home

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Sih Cerita Fiksi?

3 Desember 2012   12:46 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang dimaksud cerita fiksi ?
Cerita atau karangan fiksi adalah cerita rekaan buatan yang dibuat pengarang, dimana cerita di dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya khayal, angan-angan atau fantasi olah fikir ide kreativitas si penulis.

Apa saja sih kak, yang ada di dalam cerita Fiksi ?

Nah, sering sekali penulis pemula, termasuk saya sendiri ( heeeeee ), merasa tak tahu arah harus memulai dari mana, dan apa saja yang mau di tumpahkan, akan tetapi dengan mencoba mengetahui point-point apa yang wajib diperlukan, maka sebuah karangan cerita fiksi menjadi semakin mudah,

Beberapa hal diantaranya :

Tema Cerita : menentukan sebuah themes apa yang mau digubah di dalam sebuahcerita fiksi tersebut, biasanya sih kalau saya sendiri sukanya tentang percintaan, romantisme, keakraban, family, sosial, kriminal, atau bahkan tema yang bisa terlihat fakta oleh pembaca cerita. Usahakan sebisa mungkin janganlah membuat tema yang simpang siur yang tidak jelas apa maksud pesan isi ceritanya, alhasil tidak membuat destinasi akhir cerita yang baik dan terkesan apa adanya.

Ke dua,

Alur/Jalan/rhema Cerita : Jalan sebuah karangan diharuskan jelas sebisa mungkin, misalnya kita harus tahu kapan suatu masalah itu muncul, sebab runtut tentang konflik utama sebgai pilar cerita, dan bagaimana karangan iniberakhir sesuai ide kita. Lantas, jangan sampai jalan cerita ini simpang siur, hingga membuat pembaca bingung apa penyebabnya dan apa inti cerita itu, satu lagi, bagaimana kita bisa membuat akhir cerita tersebut.

Ke tiga,

Tokoh & Karakter : nah, inilah menurut saya adalah yang paling penting dari sebuah fiksi, karena pembaca pasti akan terbawa oleh berbagai hal mengenai tokoh cerita, maka biar tokoh tak terlalu banyak, dan gambarkan jelas kelakuan sifat, karakternya, gerak dan mindset tokoh dalam cerita, alhasil pembaca akan bisa melihat dengan mudah secara nyata kalau tulisan kita bukanlah sekedar tulisan biasa yang tak kalah dengan cerita pengalaman asli, sehingga pembaca merasakan penokohan itu bisa hidup di depan mata mereka.

Ke empat,

Tempat / background : bentuklah dengan kongkrit dengan tulisan tentang tempat, keadaan, uforianya atau ruang lingkup disekitar tokoh/cerita, sehingga penulis bisa membayangkan backgroundnya secara jelas dan nyata!, bisa merasakan suasananya alur tanpa mereka-reka keadaan diseputar cerita tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun