Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Menangani Konflik Pekerjaan Supaya Tidak Menjadi Konflik Pribadi

28 April 2024   08:37 Diperbarui: 2 Mei 2024   16:17 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik dalam pekerjaan harus ditangani dengan baik supaya tidak menjadi konflik pribadi (Sumber gambar via kompas.com)

Ini menciptakan lingkungan di mana solusi bisa ditemukan dengan lebih efektif karena kedua belah pihak punya pemahaman yang jelas tentang masalah yang dihadapi.

Tapi, dalam berkomunikasi, penting untuk memperhatikan cara kita menyampaikan pesan tersebut.

Mendengarkan dengan empati adalah aspek penting dari berkomunikasi secara efektif.

Saat rekan kerja menyampaikan perspektif mereka, cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan. Ini membantu menciptakan rasa saling pengertian dan mengurangi kemungkinan konflik menjadi lebih rumit.

Hindari menyalahkan atau mengkritik secara pribadi karena hal ini cuma akan memperburuk situasi dan membuat rekan kerja merasa diserang secara pribadi.

Dengan berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan empatik, kita bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan rekan kerja dan meningkatkan kemampuan bersama dalam menyelesaikan konflik.


Ini juga memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama.

Dengan berbicara dengan penuh pengertian dan menghindari menyalahkan atau mengkritik secara pribadi, kita menciptakan lingkungan kerja yang mendukung di mana konflik bisa diselesaikan dengan damai dan produktif.

Fokus pada Solusi

Seringkali dalam konflik di tempat kerja, emosi bisa mengambil alih dan mengaburkan tujuan utama penyelesaian masalah. Alihkan fokus dari masalah pribadi atau emosi yang muncul ke arah mencari solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak adalah langkah yang krusial.

Ini berarti melihat konflik dari sudut pandang yang lebih luas, mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak, serta mencari cara untuk menemukan solusi yang bisa diterima bersama.

Mengutamakan pencarian solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak memerlukan ketenangan dan ketegasan dalam menghadapi emosi yang muncul. Jangan biarkan amarah, frustrasi, atau dendam mengambil alih proses penyelesaian konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun