Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Akun Media Sosial Diblokir oleh Ponakan Sendiri

14 Februari 2018   05:56 Diperbarui: 14 Februari 2018   11:40 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.teentor.com

Kalau kita kembali melihat kasus yang terjadi di media sosial yakni beberapa di antaranya memang disebabkan oleh anak-anak sekitaran usia remaja.

Misalnya seperti kasus salah satu selebritis yang melaporkan masalah ujaran kebencian di media sosial miliknya. Kurang dari waktu 24 jam selebritis ini mampu mengetahui identitas asli si hater tersebut, dan setelah menemui pelaku yang sedang berada di rumah, tak diduga ternyata pelakunya adalah anak remaja yang masih berstatus sebagai pelajar. 

Di lain waktu, ada juga kasus serupa yang disebabkan oleh anak-anak di media sosial. Yakni seorang bocah yang menuliskan ujaran kebenciannya terhadap aparat kepolisian di media sosial. Dengan gaya premannya, si bocah ini seolah menantang aparat kepolisian dengan kata-kata kasarnya. 

Pada dasarnya, kita juga pasti paham bahwa di usia seperti itu anak-anak masih sulit mengolah rasa emosinya, malah cenderung melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang, kemudian turut meniru suatu hal yang dia rasa benar, padahal bisa saja hal tersebut salah. 

Terjadinya kasus seperti ujaran kebencian ataupun membuat kata-kata kasar dalam media sosial pun bukan lah semata-mata karena anak-anak tersebut memiliki emosi atau mental yang keras dan buruk. Melainkan karena kurangnya pengawasan dari keluarga dan orang-orang dewasa di sekitarnya atau bisa jadi tak ada pengawasan sama sekali, sehingga tak adanya teguran dan larangan ketika anak-anak asik menggunakan media sosial secara bebas.

Dari kejadian ponakan saya yang memblokir akun Facebook milik saya tersebut, setidaknya dapat saya jadikan pelajaran bahwa terkadang kita memang perlu mengawasi ponakan sendiri dalam bermedia sosial. Toh zaman sekarang tidak lah sama dengan zaman dulu di mana anak-anak hanya diawasi untuk tak bermain di dekat jalan raya. 

Salam.

Tangerang, 14 Februari 2018
Diana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun