Mohon tunggu...
Humaniora

Jangan Ditulis di Kompasiana Ya...

15 September 2017   20:52 Diperbarui: 17 September 2017   07:51 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu ini kembali saya berurusan dengan rekening saya yang bermasalah dan belum selesai juga. Kembali saya tanyakan sampai dimana proses Rekening saya yang terblokir,waktu itu saya tanyakan hanya melalui Whatsapp pada salaha satu petugas CS nya yang memang saya minta nomornya,  supaya biasa memberikan laporan setiap ada perkembangan selanjutnya,  tapi jawabanya selalu sama, "Mohon sabar menunggu, karena semua masih proses, dan menunggu pihak pemblokir untuk berkenan membuka blokiran pada rekening saya tersebut".

Saya sabar menunggu, dan suatu siang saya coba untuk menanyakan kembali bagaimana perkembangan proses rekening saya,  dan dijawab, "Ibu bisa ke kantor kami jam berapa,  nanti akan kami jelaskan". Dan akhirnya setelah saya pulang kerja,  langsung saja menuju kantor cabang.

Disana saya diminta menunggu sebentar,  dan saat itu sepertinya, petugas Custumer Service, sedang mengetik pada komputernya, dan setelah selesai saya dipersilahkan untuk duduk berhadapan dengan petugas CS tersebut.

Petugas CS tersebut menjelaskan,  bahawa sudah ada hasil investigasi mengenai prmblokiran rekening saya,  katanya pihak yang melakukan pemblokiran tersebug dari cabang Timika, Papua.

Dan kemudian saya diberikan penjelasan kalau saya diminta untuk membuat surat pernyataan lagi, dan saya tanda tangani diatas materai, sebagai syarat untuk permohonan ke cabang Timika,  berkenan membuka blokiran rekening saya tersebut. 

Saya diberikan dua pilihan,  apakah pernyataan tersebut saya buat sendiri,  atau langsung mendatangani surat pernyataan yang sudah mereka buatkan,  tapi saya baca dulu isi pernyataan tersebut, sesuai dengan yang saya harapkan atau tidak, ternyata saat saya diminta menunggu beberapa saat tadi,  ternyata petugas CS tersebut sedang membuatkan surat pernyataan yang ditawarkan kepada saya itu. 

Akhirnya saya memilih yang kedua tapi saya teliti dulu isi pernyataan tersebut dan akhirnya saya tandatangani diatas materai Rp. 6000, selanjutnya saya dibuatkan kartu ATM lagi dan rekening yang baru lagi. 

Waktu saya menunggu proses pembuatan rekening baru tersebut, saya belum punya  pikiran untuk meminta salinan dari surat pernyataan saya tersebut. Atau pun punya ide saya foto dengan kamera hp saya. 

Sambil saya mengisi data kelengkapan diri untuk rekening baru,  petugas CS tersebut mengajak saya berbicang bincang banyak hal,  mulai dari pekerjaan saya,  keluarga dan sampai pada suatu ketika,  tiba - tiba entah pikiran dari mana saya cerita pada petugas tersebut kalau saya suka menulis, dan kadang saya juga menulis di Kompasiana.

Petugas tersebut kelihatan seperti agak kaget,  dan menanyakan," Ibu menulis apa di kompasiana? " Dan saya jawab, " Banyak hal mbak,  kadang hanya sekedar cerita pengalaman saya atau tentang pekerjaan saya juga." Dan petugas CS kembali menanyakan, "Apa ibu tulis juga tentang masalah rekening ibu ini di kompasiana? tolong jangan tulis ya,  bu. "demikian pinta petugas CS tersebut.

Tapi saya jawab, " Waduh mbak, maaf sudah saya tulis di Kompasiana,  dua kali malah saya buat artikel tentang rekening saya ini." san kembali petugas CS menanyakan nama saya di Kompasiana memakai nama asli atau nama samaran,  dan saya jawab, "Ya pakai nama asli dong mbak, ngapain juga mesti pakai nama samaran." Yang saya tulis bukan karangan atau rekaan saja,  yang saya tulis itu murni pengalaman saya, atau hal yang berhubungan dengan pekerjaan saya,  atau kadang opini tentang suatu kejadian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun