Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi Komik Hadis Bukhari-Muslim: 33 Pesan Nabi (National Bestseller)

13 September 2012   01:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:33 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1347499199308766357

Buku Komik yang luar biasa ... Penulis yang cerdas dan inovatif memadukan antara keseharian kita dengan hadist Nabi SAW. Tak salah bila Oki Setiana Dewi mengatakan "Sangat kreatif! Perpaduan antara pesan-pesan suci dan indahnya karya seni." Komik yang membuat kita tertawa, menangis, tersenyum kecut, bahkan tersipu malu karena seperti itu adanya kita sehari-hari. Karakter tokoh utama yang keriting 'kriwel' sungguh lugu ... didampingi tokoh-tokoh lain yang lucu, ramah, sombong, baik hati, 'nyebelin', komplit-plit deh! Background cerita sangat pas ditampilkan ... seperti yang terdapat di halaman 113 (buku pertama) seorang gubernur duduk di atas kap mobil di tengah-tengah banjir yang melanda. Terlihat gambar monas, gedung tinggi, perahu, ban karet dan sampah yang mengapung. Dialog yang terjadi adalah wawancara dengan kru sebuah stasiun televisi : kru : 'apakah ini semua bukan karena kurangnya resapan pak ? pembangunan fisik yang membabi buta ?' gubernur : 'aaah ... bukan, bukan. itu pintar-pintarnya orang aja biar ngetop, sering diwawancara... masalahnya bukan pembangunan fisik di sini, tapi karena pembangunan vila di daerah pegunungan sana ... waktu hujan airnya gak terserap terkirim ke sini ...'' kru : ??? gubernur : 'jadi sekali lagi ... ini banjir kiriman ... bukan karena banyaknya bangunan fisik di sini ... saya ini ahli masalah beginian ...' Di buku kedua halaman 80-81 digambarkan tokoh utama sedang ebrada di dalam angkutan umum, melihat keluar jendela ada pemulung di pinggir jalan. Lalu ... tokoh utama duduk di tembok sebuah jembatan memandang rumah-rumah kumuh di bantaran sungai yang kontras dengan bangunan tinggi nun jauh di sana. Di belakangnya melintas pemulung lagi ... Tokoh utama kemudian berjalan kaki di trotoar melewati seorang pengemis yang tertidur beralaskan koran, sedang di jalan utama melintas motor polisi yang mengawal mobil pejabat. Tak ada percakapan ... hanya ada tulisan di pojok kanan atas dan kiri bawah : dan aku jadi semakin tahu; kenapa masih banyak ketimpangan di negeri yang katanya kaya raya ini ...; karena kebanyakan pemimpinnya bermental pengemis ... hanya bisa meminta dan meminta ...; sejak awal dia berkuasa ... naudzubillah ... Hadits yang disampaikan ...  dari Abu Musa RA, katanya : 'saya datang bersama dua orang kaum saya datang kepada Nabi SAW, yang seorang mengatakan : 'angkatlah kami untuk jabatan pemerintahan, ya Rasulullah' dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa itu pula. Beliau menjawab : 'sesungguhnya kami tidak mengangkat untuk itu orang yang memintanya dan tidak pula orang yang sangat mengharapkannya.' (HR. Bukhari). Buku pertama diterbitkan oleh Zaytuna karya vbi_djenggotten cetakan III April 2012. Sedangkan buku kedua dengan penerbit dan penulis yang sama cetakan VII juli 2012.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun