Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sejenak Jelajah Hutan Mangrove Baluran

24 Juni 2018   12:02 Diperbarui: 25 Juni 2018   02:48 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan mangrove di Baluran (dokpri)

Hari masih pagi. Matahari baru saja terbit. Hawa segar mengisi paru-paru kami. Setelah puas menjelajahi pantai, kami berdua pun menapaki Dermaga Hutan Mangrove Baluran diantar para monyet gesit. Pepohonan tinggi dengan akar-akar kokoh terlihat di sana-sini. Hening, hanya suara debur ombak dan burung laut bernyanyi.

Keberadaan hutan mangrove di kompleks Taman Nasional Baluran ini menambah keragaman vegetasi kawasan konvervasi alam ini. Vegetasi di Baluran ini bisa dikatakan unik karena memiliki perbedaan di tiap-tiap kawasan. 

Dari pintu masuk pengunjung disuguhi oleh beragam pemandangan, dari hutan dengan tanaman yang nampak meranggas, hutan dengan tanaman yang selalu hijau (evergreen forest), kemudian disambung sabana dengan nuansa rerumputan kering dan pohon kekuningan. Di sisi lain kompleks wisata alam ini adalah Pantai Bama dan kawasan hutan mangrove.

Lokasinya di dekat Pantai Bama (dokpri)
Lokasinya di dekat Pantai Bama (dokpri)
Di ujung hutan mangrove ini ada sebuah dermaga yang cantik. Dari pantai ke dermaga hutan mangrove ini tak kurang dari sepuluh menit dengan berjalan kaki. Kami pun berdiam sejenak di sini, mengobrol sana-sini sambil menghirup dalam-dalam udara bersih. Saat itu hanya kami berdua di hutan ini sehingga aku berasa liliput di antara dunia pepohonan raksasa.

Di Dermaga Hutan Mangrove Baluran ini pepohonannya memiliki akar yang kuat dan besar. Akarnya menonjol, keluar dari permukaan.

Hutan yang indah dan pepohonan menjulang (dokpri)
Hutan yang indah dan pepohonan menjulang (dokpri)
Hutan salah satu obyek wisata yang kusukai selain pantai dan pegunungan. Selain hutan mangrove di kawasan wisata alam Baluran yang terletak di dua daerah Situbondo dan Banyuwangi ini, aku juga pernah menyambangi kawasan hutan mangrove di pesisir Tarakan Kalimantan yang menjadi rumah para bekantan. Mereka sama-sama indah dan memiliki banyak manfaat, baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. 

Cerita dari hutan sama-sama berkesan, namun tak semuanya indah. Pasalnya hutan di Indonesia semakin berkurang dengan alasan beragam, baik untuk perkebunan, industri maupun untuk perumahan. Oknum-oknum tersebut lalai bahwa hutan adalah sahabat manusia. 

Indonesia sendiri sebagai negara tropis memiliki beragam jenis hutan, yang dibedakan berdasarkan vegetasi maupun fungsinya. Berdasarkan fungsinya maka beragam jenis hutan di antaranya adalah hutan lindung, hutan rekreasi edukatif, dan hutan produktif. Sedangkan berdasarkan bentang alam dan ekosistem khasnya maka hutan bisa dibedakan di antaranya hutan pegunungan,hutan dataran rendah, hutan mangrove, hutan savana, dan hutan batu kapur. Saat ini juga ada hutan kota yang terbuka untuk umum sebagai sarana wisata edukatif dan paru-paru kota tersebut. 

Hutan mangrove biasanya berada di pinggiran pantai dengan tingkat kadar garam yang tinggi. Oleh karena Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak pantai, maka luasan hutan mangrove nya sangat besar, bahkan masuk sebagai salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas. 

Hutan mangrove dilansir dari situs forestnews Indonesia, Indonesia mencapai tiga juta hektar dengan menyumbang sekitar 23 persen total luasan ekosistem mangrove di dunia.

Hutan mangrove ini indah dan memiliki beragam manfaat. Selain memiliki fungsi sebagai penahan erosi air laut, pencegah intrusi air laut, dan mencegah banjir, hutan mangrove juga rumah dan sumber makanan bagi para makhluk hidup. Hutan mangrove juga memiliki pesona tersendiri sebagai wahana rekreasi dan edukasi. Menjaga keberadaan hutan mangrove berarti juga menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk generasi mendatang oleh karena mangrove berperan dalam mencegah perubahan iklim sebuah kawasan hingga tingkat global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun