Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulau Bedil, Obat Penawar Rindu Akan Kampung Halaman

6 Juli 2017   00:33 Diperbarui: 6 Juli 2017   18:13 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Setiap kali kamu menghampiri satu keindahan dan menetap di sisinya, akan datang keindahan lain yang menampakkan wajahnya hingga kamu lupa dengan keindahan pertama"

-Maulana Jalaluddin Rumi

Membahas Pulau Sumbawa yang notabene sebagai kampung halaman tentu sangat menarik. Sangking menariknya, diri pribadi pun tak segan-segan mengunduh salah satu kutipan dari Rumi sebagai gambaran utuh akan keindahan-keindahan yang tersaji di bumi berjuluk 'Negeri 5 Matahari.'

Betapa tidak, banyaknya tempat wisata di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), baik yang berlatar belakang alam, sungai, budaya,lautan serta barisan pulau-pulau dengan pantai-pantai indahnya. Mampu membuat siapa saja yang datang takkan mampu menahan godaan ketika berdiam di satu tempat saja, pasti ada keinginan melihat keindahan lainnya dari Sumbawa, sehingga keindahan pertama bukan malah terlupakan seperti yang diungkap Rumi, tetapi momen tersebut akan menjelma sebagai salah memori terbaik kala menginjakkan kaki di pulau dengan slogan "Sabalong Samalewa."

Belakangan ini, telah banyak tempat wisata yang mulai populer berkat antusias orang-orang menjelajahi tempat baru dengan bermodal media sosial. Kalau bukan penduduk asli atau yang telah lama menetap di Sumbawa, destinasi yang terlintas di pikiran pasti tak jauh dari Pulau Kenawa dengan keindahan Ilalangnya, Pesona Gunung Tambora dengan letusannya yang menggemparkan dunia, serta Pulau Moyo yang sudah hits sedari dulu, berkat dikunjungi oleh banyaknya pesohor dunia mulai dari Putri Diana, Mick Jagger, Blake Lively, & Maria Sharapova.

Bagi diri pribadi, semua destinasi yang disebutkan diatas terlalu mainstream. Kenapa? Karena keindahan Sumbawa lebih dari itu. Salah satunya ialah Pulau Bedil, Pulau di mana saya dan adik saya menghabiskan libur lebaran di kampung halaman.

Pulau bedil dari sisi lainnya/ dethazyo
Pulau bedil dari sisi lainnya/ dethazyo
Awalnya sempat tak ada niatan berkunjung ke pulau ini. Pertama, karena terlalu sering berkunjung. Kedua, cukup dekat. Serta ketiga, tak ada hal baru di tempat tersebut. Namun, karena undangan piknik ke pulau bedil datang dari sanak famili yang berada di Kampung Nelayan Labuan Bajo, Utan, Sumbawa Besar. Langsung saja tanpa babibu hari itu cus berangkat dari jantung Kota Sumbawa menuju Utan yang kira-kira jaraknya mencapai 49 Km dengan waktu tempuh 1 jam lebih.

Lelah? tentu tidak, versi kami mengatakan jarak dari satu tempat ke tempat lain di Sumbawa itu dekat, bisa jadi karena tak ada macet seperti yang terdapat di negeri perantauan (Jakarta). Beragam kebutuhan seperti mirrorless camera, action cam, baju ganti serta perlengkapan snorkeling telah di siapkan. Setelah mendapat izin dari orang tua, baru segera tancap gas.

Sesampainya di Kampung Nelayan Labuan Bajo, sambutan hangat dari empunya rumah didapat, ragam makanan khas lebaran langsung terhidang tepat di depan kami duduk. Sembari mereka mempersiapkan kebutuhan makan-makan di pulau, mulai dari kompor untuk memasak nasi, kayu bakar untuk memasak cumi serta sebilah parang untuk menikmati buah kelapa di Pulau Bedil.

Kampung nelayan labuan bajo/ dethazyo
Kampung nelayan labuan bajo/ dethazyo
mama-mama labuan bajo/ dethazyo
mama-mama labuan bajo/ dethazyo
Kalau ditanya berapa biayanya? Ya gratis, namanya juga keluarga dan diundang. Perahu milik sendiri, makanan masak sendiri, serta penjaga pulau pun, saudaranya sendiri. Hebat bukan?

Singkat cerita perahu pun mulai bergegas berangkat, mama-mama kampung nelayan pun telah larut dengan ceritanya masing-masing. Sangking dekatnya jarak pulau dan kampung, rasanya belum habis satu topik, perahu telah bersandar rapi di bibir Pantai Pulau Bedil. Dan penjelajahan pun dimulai..

Merekam Keindahan Pulau Bedil

saat di bibir pantai/ dethazyo
saat di bibir pantai/ dethazyo
Meski di awal sempat tak memiliki niat ke Pulau Bedil, sesampainya di sana, mata pun di buat takjub. Entah kenapa pemandangan pulau tersebut dengan puluhan pohon kelapa yang kokoh berdiri, pantai yang indah serta beralaskan pasir putih selalu membuat diri pribadi takjub tiap kali datang.

Beralasan luas pulau kurang dari satu hektar, maka hal pertama yang terlintas dipikiran ialah mengelilinginya sembari mengabadikan panorama keindahan pulau kecil nan indah yang berada di utara Sumbawa.

pasir pantai/ dethazyo
pasir pantai/ dethazyo
tawa anak pulau/ dethazyo
tawa anak pulau/ dethazyo
para penghuni pulau/ dethazyo
para penghuni pulau/ dethazyo
degan paradise/ dethazyo
degan paradise/ dethazyo
Adapun yang berkunjung hanya beberapa orang saja, sehingga kami dengan semangat menikmati tiap jengkal keindahan yang telah dihadangkan sang pencipta melalui pulau Bedil. Duduk santai dibawah pohon kelapa, sejenak menghindari sengatan matahari langsung ke kulit. Air putih dingin botolan yang dibeli dari sebrang tampak nikmat guna melepas dahaga yang kehausan. Ketika tenaga kembali berkumpul, raga dengan sendirinya langsung bersentuhan dengan asinnya air laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun