Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menggapai Kebahagiaan di Puncak Mahawu

26 Mei 2016   04:18 Diperbarui: 9 Juni 2016   05:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Trekking ke puncak mahawu/ dethazyo

Ego selalu datang bak hantu, menghantui hingga lupa diri. Iri pun tak terbendung oleh rasa penasaran, penasaran menaklukkan kembali mahakarya sang pencipta. lewat rasa, lewat ruang, lewat waktu, hingga akhirnya bersua dengan kebahagiaan.

Asumsi setiap orang akan kebahagiaan tentunya beragam, kebanyakan beranggapan tak jauh dari yang diungkap oleh film rekaan Peter Chelsom, Hector and The Search of Happiness (2014), Many people think that happiness comes from having more power or more money.”

Uang dan kekuasaan selalu berada dalam list teratas kebanyakkan orang untuk menginterpretasi kebahagiaan, namun tidak bagi diri pribadi, bisa berada di Puncak Gunung Mahawu yang terletak di kota Tomohon, Minahasa Utara, Sulawesi Utara saja, benih-benih kebahagiaan mulai terasa dalam jiwa dan raga.

euphoria kebahagiaan mencapai puncak/ dethazyo
euphoria kebahagiaan mencapai puncak/ dethazyo
Meski gunung tersebut hanya memiliki ketinggian 1324 mpdl serta termasuk gunung dengan jalur wisata, trekking via Kakaskasen sedikit membuat adrenalin menyala, berjalan kaki hingga mencapai puncak dapat memakan waktu 2 jam. Berbeda hal ketika menjejakkan kaki ke jalur satunya dengan asumsi 30 menit bisa langsung menikmati sensasi berada di puncak. Namanya juga pilihan, memilih jalur yang lebih sukar atau mudah, semuanya tergantung pada konsepsi kebahagiaan yang dimiliki.

ikut saja perintahnya/ dethazyo
ikut saja perintahnya/ dethazyo
Waktu menunjuk pukul 04:00 dini hari, berdasarkan waktu setempat. Sebelum kendaraan yang ditumpangi mengantarkan ke titik start, hanya sebuah sandwichyang disantap guna mengisi energi. Udara yang dingin sempat menusuk hingga menembus jaket tebal yang dikenakan. Ketika telah menemukan irama yang pas dalam aktivitas trekking, dinginnya udara tak lagi terasa, yang tersisa hanya semangat yang tinggi demi mencapai tujuan.

Obrolan sederhana bersama teman menjadi candu yang efektif dikala lelah mulai melanda, memang tak se-extrim saat mendaki gunung lainnya semisal Rinjani ataupun Tambora yang berada di kampung halaman. Mendaki jauh dari kampung halaman justru membawakan cerita baru dalam menakar keindahan yang terekam selama perjalanan.


Menyambut Pagi Di Mahawu

kawah gunung mahawu/ dethazyo
kawah gunung mahawu/ dethazyo
Kurang lebih 2 jam perjalanan telah di lalui, aroma belerang mulai tercium kuat, tampak dari kejauhan sebuah gardu yang menandakan puncak Mahawu membuat kami girang. Keringat yang sedari awal membasahi baju mulai kering tersapu angin sepoi-sepoi.

beberapa dari kami/ dethazyo
beberapa dari kami/ dethazyo
Pemandangan yang manakjubkan, serta panorama gunung Lakon & Klabat bisa terlihat dengan begitu indahnya dari Mahawu. Setelah puas mengeksplorasi keindahan, tak lama kemudian sebuah ritual selebrasi atas rasa syukur dalam menggapai puncak dilakonkan.  Berupa menyeruput kopi, aroma yang sama serta wangi yang khas dengan segelas kopi berlabel java arabica selalu menjadi pilihan terbaik.

view gunung lokon dan klabat ditutupi kabut/ dethazyo
view gunung lokon dan klabat ditutupi kabut/ dethazyo
mulai menampakkan diri/ dethazyo
mulai menampakkan diri/ dethazyo
Kurang lengkap rasanya jika suatu hal yang di anggap sebuah kemenangan tanpa adanya selebrasi, begitu akal pikiran berujar. Jika tak ada selebrasi, bisa dibayangkan bagaimana Sergio Kun Aguero mencetak gol kemenangan tanpa selebrasi penutup laga bagi Manchester City merebut gelar penguasa Britania Raya pada musim 2011-2012 dalam pertandingan terakhir melawanQueen Park Ranger.

menikmati keindahan sekitar/ dethazyo
menikmati keindahan sekitar/ dethazyo
Larut dalam canda dan tawa, itulah yang menjadi bumbu selama di puncak Mahawu, bisa dibilang ketika semua orang telah menikmati kopi pertama pagi hari, maka hal tersebut bisa menjadi pelumas obrolan yang menarik. Sembari memandangi kawah dengan kubangan kecil tepat ditengahnya, lensa kamera yang kebetulan telah dikalungkan, langsung mengabadikan view-view tebaik, bahkan moment kebersamaan tak luput dari bidikan kamera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun