Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

no

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

KL Nai 01: Mencari Kunti?

20 September 2017   21:13 Diperbarui: 20 September 2017   21:14 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu tidak mirip orang yang punya masalah. Buat apa bersusah payah menyuruhku kemari ?" tanyaku di perjalanan.

"Oke, berhubung perjalanan masih jauh, kuceritakan masalahku. Aku bersama beberapa teman memiliki lahan sawit yang luas di Sentang. Mulanya kami puas dengan hasil kebun kami. Kami menjualnya ke pabrik pengolahan yang terletak di kota lain. Lalu ada yang punya usul, kenapa kami tidak membangun sebuah kilang? Usul itu menggiurkan. Namun membangun sebuah kilang membutuhkan dana yang tidak sedikit, Aku sendiri tidak sanggup. Jadi, kami kongsian mengumpulkan dana. Setelah terkumpul sejumlah dana, kami membeli lahan untuk dijadikan lokasi pabrik. Disinilah timbul masalahnya." Ramli berhendi sejenak, memeriksa hapenya.

" Lahan itu tanah sengketa ?" tebakku.

Ramli menggeleng. " Aku ingat ketika kita masih bermain di sekuritas D,  kamu mengatakan pernah bekerja sebagai buruh migran di Taiwan. "

Aku heran mendengar omongan Ramli. Kenapa dia berpindah topik tiba tiba ? Buruh Migran itu istilah kerennya TKI.

" Yup. Tamat kuliah aku kesulitan mendapat pekerjaan di Jakarta. Aku jadi TKI di Taiwan selama 3 tahun. Dari situlah aku mendapat modal untuk bermain saham." Jelasku.

" Sebelum kembali ke Indonesia, kamu diajak temanmu yang TKT ( Tenaga Kerja Thailand) melancong ke negaranya. " tambah Ramli.

Aku semakin heran. Kemana arah pembicaraan Ramli ? Apa ia sedang menyelidiki masa-laluku ?  " Tul. Aku diajak Nguyen Tinh ke Thailand selama hampir sebulan. Dia ingin menunjukkan pagoda emas padaku."

" Kamu juga diajak mengunjungi sungai Mekong, sungai terbesar di Thailand, yang kental dengan legenda Nangnak alias Kuntilanak Thailand ."

" Yup. Sampai sekarang penduduk disana masih percaya legenda Nangnak."

" Seingatku, kamu pernah mengatakan, Nguyen Tink mengajarimu cara menghadapi Nangnak jika kebetulan bertemu di malam hari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun