"Boleh dong aku milih-milih sebagai wanita.Walaupun aku single tetapi pekerjaanku bagus,aku juga punya rumah,terus gak jelek-jelek banget.Yaaa...kalo prianya seperti Acong yang kerjanya tidak jelas tidak lah yauwww...terhina banget aku sebagai wanita disodorin lelaki seperti itu ",protes Abel wanita karir usia 40-an
Cerita diatas adalah kutipan novel yang rencananya saya buat.Novel yang saya tulis 3 tahun yang lalu dengan judul Single's Metropolitan ini sudah sampai 4 bab dari 12 bab yang sudah dibuat kerangkanya.Kok gak direalisasikan?
Nah ini dia!saya tidak fokus untuk mengerjakan.Kalau dikatakan tidak ada waktu itu tentunya alasan klise.Buktinya Ahmad Fuadi penulis  Negeri 5 Menara mampu menyelesaikan novelnya disela pekerjaannya sebagai wartawan.Dan walaupun lama novel terbarunya Anak Rantau mampu diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun.Kok lama? karena beliau terlebih dahulu melakukan risert kepada pemuka adat Minang dan anak rantau juga.Hasilnya sangat mengagumkan,Novel Anak Rantau berhasil bertahan selama 4 pekan sebagai novel best seller.Mengapa laku bak kacang goreng novel "Uda Fuadi" ini ?
Alur cerita dari novel ini mengena sekali kepada pembacanya,kental dengan muatan lokal dan ada pesan pendidikan untuk generasi muda.Di novelnya Fuadi berkata,
"Merdekakan jiwa,merdekakan pikiran
dan penjajahan pribadi yang kita buat sendiri-sendiri
dari amarah dan dendam
Maafkan,maafkan,maafkan
lalu mungkin Lupakan"
Saya termasuk yang mengagumi beliau dan bahagia sekali ketika berkesempatan berjumpa di acara Kompasiana Blogshop,Jum'at 25 Agustus 2017 ,Kiat Menulis dan Menerbitkan Buku bersamaAhmad Fuadi Penulis Best Seller  Negeri 5 Menara