Mohon tunggu...
Humaniora

Perjuangan Masuk SMAN 16 Bekasi

6 Agustus 2017   12:04 Diperbarui: 6 Agustus 2017   12:08 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum wr.wb

Saya Deanara Dyan Faizal dari SMPIT RAUDHATUL MUTTAQIN. Saat ini saya duduk di bangku kelas X IPA-6. Pada kesempatan ini saya akan bercerita tentang perjuangan saya masuk ke SMAN 16. Untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi harus ada usaha dan perubahan sikap, contoh: saat di SMP kita sering menunda tugas atau menyepelekan pelajaran, tapi di SMA kita tidak bisa membawa kebiasaan negatif di SMP ke SMA. Karena saat kuliah nanti lebih berat dibandingkan saat SMA. Intinya berusaha semaksimal kita dan JANGAN PERNAH MENYEPELEKAN TUGAS, jadilah anak yang disiplin, dan mentaati saran dari guru, misalnya; jika disuruh membuat cerita minimal 3 lembar lakukan dengan kesungguhan hati, jangan mengelabui dengan cara memakai ukuran huruf yang besar, kalimat yang tidak efektif, pengulangan kata dan lain sebagainya, karena guru pasti sudah lenih berpengalaman.

Kalian mau tahu usaha saya agar bisa masuk SMAN 16? simak cerita saya sampai selesai yaa...

            Waktu saya duduk di pertengahan kelas IX atau lebih tepatnya semester 2, saya akan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA, saya memilih SMAN 11 sebagai pilihan 1 saya dan SMAN 16 sebagai pilihan ke 2. Saya memilih SMA Negeri karena menurut informasi yang saya dapatkan, SMA Negeri memiliki akses lebih mudah untuk nantinya mendaftar di Pergurusan Tinggi Negeri. Bukan berarti SMA Swasta lebih sulit, tetapi SMA Negeri mendapatkan peluang yang lebih besar. Saya akan memulainya dari kelas VII sampai kelas IX.

                Saat saya duduk di kelas VII nilai-nilai saya kurang memuaskan setiap ulangan hampir setiap mata pelajaran saya remedial, ulangan harian maupun ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Saya akui setiap ada ulangan saya kurang belajar terlalu menyepelakannya. Ketika hasil ulangan dibagikan saya menyesal karena nilai yang saya dapat kurang memuaskan, rasanya ingin belajar setiap saat mau ada ulangan ataupun tidak. Terkadang ekspetasi tidak sesuai dengan realita saat ada ulangan hal itu terulang kembali, saya belajar tetapi menggunakan sistem kebut semalam atau istilah gaulnya SKS.

            Saat pembagian rapor bayangan nilai saya sangat bagus sekali, karena sangat bagus sekali, saya berada di peringkat ke 6 dari bawah...... Saya mendapat nasehat dari wali kelas saya yang bernama Ibu S. Saya janji mulai saat ini saya akan berubah menjadi lebih baik lagi di semester 2. Kali ini saya menepati janji saya kepada guru dan orang tua saya. Setiap ada ulangan saya belajar setiap guru menerangkan saya dengarkan. Saat pembagian rapor akhir nilai saya naik dengan drastis begitu juga dengan peringkat saya, saya masuk 15 besar...!

            Dikelas VIII ini saya diwalasi oleh guru yang super-superrr ***** (takut gurunya baca) namanya Ibu N. Di kelas VIII ini saya berubah menjadi anak yang... bisa dikatakan tidak pantas menjadi seorang pelajar. Saya terhasut oleh teman-teman saya, karena salah pergaulan. Di semester 1 ini sikap, kedisiplinan, kejujuran, dll semuanya C. Semester 2 saya lebih ditekankan sama Ibu N. Berkat Ibu N saya berubah, benar-benar berubah buktinya hasil rapor semester 2 nilai saya bagus, nilai paling rendah 80-an.  

            Karena nilai saya mencukupi saya dinaikkan ke kelas IX. Dikelas IX ini saya diwalasi guru yang bernama Ibu YT, beliau adalah guru yang baik dan juga sabar, tetapi kalau emosi nya memuncak dia melakukan apa saja yang dia mau. Seperti merobek buku nilai Bahasa Inggris, jadi waktu itu kelas IX membuat ulah saat pelajaran Bahasa Inggris sedang berlangsung, guru Bahasa Inggris, Ibu M marah lalu ia pergi meninggalkan kelas IX tanpa kata-kata. Waktu jam pulang sekolah kelas IX disuruh tunggu dikelas, disaat kelas sedang ricuh tiba-tiba Ibu Y masuk dengan muka yang garang. Kami semua langsung duduk di bangku masing-masing, kami semua kaget saat Ibu Y menggebrak meja. " lagi pada ngapain !!!" dengan ekspresi dan nada yang bisa dibilang seperti.. yaa.... tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan. Bicara panjang lebar dengan nada yang tidak enak di dengar kami semua menundukkan kepala tidak ada yang berani melihat mata Ibu Y. Kemudian Ibu Y merobek buku nilai Bahasa Inggris. Di pertengahan ada pengumuman lewat speaker kelas "untuk IX diharap mengumpulkan laporan kelompok sekarang!! Janjinya mana katanya nanti siang mau dikumpulin manaa!!! " itu adalah suara Ibu R, selaku Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran PPKN.

            Mendengar hal itu Ibu Y hampir ingin merobek buku nilai PPKN, untungnya kami semua bisa mencegahnya. Setelah kejadian itu kelas IX tidak membuat ulah, kejadian itu untuk yang pertama dan terakhir. Beberapa bulan kemudian lebih tepatnya bulan September kelas IX mengikuti try out 1, try out 1 diundur karena banyak anak yang belum memenuhi syarat untuk mengkuti try out 1, yang pasti semua anak kelas IX diomelin sama Ibu R. Try out 2 masih ada anak yang tidak mengikuti try out 2, begitupun try out 3. Try out ke 4-6 alhamdulillah semuanya bisa mengikutinya.

            Dari hasil semua try out nilai saya hancur paling besar NEM nya 19 koma sekian. Setiap hari sabtu saya mengikuti PM atau Pendalaman Materi. Tanggal 4,5,6 dan 9 Mei saya mengikuti UN. Saya hanya bisa berdoa dan usaha. Waktu yang tersisa sebelum UN, saya shalat malam, berdoa sepenuh hati agar Allah memberikan jalan terang untuk saya. Saya sanagat takut NEM saya rendah karena hasil try out hancur semua apalagi saya ingin masuk SMAN 11. Tanggal 16 atau 17 Juni hasil pengumuman kelulusan dan NEM.

            Saat pembagian NEM anak-anak kelas IX disuruh mengambil amplop coklat ke walasnya masing-masing. Amplop coklat sudah ada di tangan saya, saya mebukanya dengan perlahan-lahan. Diluar dugaan NEM saya 277,5 walaupun nilai tersebut tidak terlalu tinggi, tetapi saya sempat berfikir NEM yang saya dapat kemungkinan dibawah 20 karena dari hasil try out NEM saya hancur-hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun