Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Nikel, Baterai Lithium, dan Masa Depan Otomotif Elektrik Nasional

26 Juni 2019   02:09 Diperbarui: 28 Juni 2019   11:34 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan sumber nikel berkualitas tinggi dan bisa menguasai pasokan baterai Lithium di masa depan. Saya terhenyak membaca berita ini.

Saya berpikir: "ini berita yang sangat bagus. Baterai lithium merupakan sumber energi bagi mobil listrik, dengan menguasai produksi baterai lithium Indonesia akan bisa menjadi pusat mobil listrik dunia".

Kalangan ahli otomotif sepakat, alat transportasi masa depan adalah mobil listrik. Toyota, Honda, Mercedez, Mitsubishi, semua industrialis besar otomotif dunia tengah berlomba-lomba mengembangkan mobil bertenaga listrik yang mampu menggantikan mobil berbahanbakar hidrokarbon.

Bahkan di ajang balapan, yang menjadi wajah industri otomotif, berkembang balapan dengan kendaraan listrik sebagai kompetitor. Kompetisi Formula E, turunan Formula 1 sudah dilakukan beberapa tahun silam. Sementara Moto E, tahun ini mulai digelar mendampingi MotoGP.

Apa artinya? Di masa depan, tidak lama lagi, kendaraan berbahanbakar minyak akan punah digantikan oleh kendaraan listrik.

Sebagai sebuah negara yang berulangkali mencoba mengembangkan mobil nasional, mobil listrik merupakan peluang yang sangat besar. Orde baru, dengan dukungan penguasa, pernah mencoba mengembangkan mobnas Bimantara dan Timor. Lalu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berduet dengan walikota Solo saat itu, Presiden Joko Widodo, mobil SMK diluncurkan. Semuanya gagal.

Bagaimana pun menembus industri yang sudah mapan, dan dikuasai banyak pemain lama, bukan hal sederhana. Sekedar membuat mobil bisa. Tapi aftersales, marketing, kepercayaan pasar, dan infrastruktur dasar industrinya tidak mudah ditiru dan dibangun dalam semalam.

Terbitnya mobil listrik sebetulnya bagaikan fajar di ufuk timur. Fajar harapan bahwa Indonesia bisa membangun kemandirian dalam industri otomotif. Karena mobil listrik merupakan sesuatu yang baru. Infrastrukturnya sama sekali belum terbentuk, bahkan harus dibangun dari nol. Pasarnya sendiri terbuka sangat luas.

Itu didukung keberadaan komponen utama mobil listrik di Indonesia. Nikel yang berkualitas. Bahkan lebih dari itu, diperkirakan 83% komponen baterai lithium berada di Indonesia. 

Sementara jantung dari sebuah mobil listrik adalah baterai. Seluruh mobil listrik akan dikembangkan berdasarkan baterainya. Artinya, jika mempersiapkan diri Indonesia bisa manjadi kiblat produksi mobil listrik dunia.

Mobil listrik adalah bayi yang dapat dipelihara dan tumbuh dewasa dalam pemeliharaan negara kita. Jika Indonesia dapat membangun jaringan industri komponen otomotif untuk mobil listrik, masa depan otomotif Indonesia sangat cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun