Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mobil Listrik, antara Kenyataan dan Impian

22 September 2017   11:18 Diperbarui: 22 September 2017   11:26 6483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inggris dan Perancis sudah mengumumkan akan melarang produksi mobil dengan bahan bakar fosil (bensin atau disel, selanjutnya akan disebut BBM) setelah tahun 2040. Tiongkok agaknya akan mengikuti langkah tersebut, namun belum menentukan kapan (tahun) larangan itu mulai berlaku.

Produsen mobil di Jepang seperti Nissan, Honda, Mitsubishi dan Mazda, di Eropa seperti BMW, Jaguar dan VW maupun Amerika seperti General Motor dan Tesla, saat ini berlomba-lomba untuk membuat mobil listrik.

Meskipun ada negara yang memberlakukan larangan produksi mobil BBM (Inggris dan Perancis), namun Indonesia akan menjalankan opsi yang memberlakukan pembatasan pada produksi mobil BBM.

Memperin mengatakan bahwa Indonesia pada tahun 2025, dari total produksi mobil paling tidak 20% akan memproduksi mobil listrik. Ini disampaikannya setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi untuk melaporkan perkembangan industri yang salah satunya adalah rencana proyek mobil listrik oleh pemerintah.

Untuk memperdalam pemahaman tentang mobil listrik, mari kita simak dahulu apa dan bagaimana mobil listrik itu.

Mobil listrik dan komponennya

Mobil listrik secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu mobil listrik murni (selanjutnya saya akan sebut dengan EV : Electric Vehicle) dan mobil listrik hybrid yaitu campuran antara listrik dan BBM (selanjutnya akan saya sebut sebagai PHV : Plug-in Hybrid Vehicle).

Skema Mobil EV (www.meti.go.jp)
Skema Mobil EV (www.meti.go.jp)
EV sesuai dengan namanya, hanya mempunyai penggerak dengan motor listrik. Seperti terlihat pada gambar skema diatas, komponen utama dari EV adalah motor penggerak, controller, baterai dan charger dalam kendaraan.

Baterai digunakan untuk menyimpan energi listrik. Jenis baterai ada berbagai macam, misalnya baterai Nickel-metal hydride, maupun baterai Lithium-ion .

Menurut teori, dengan pengisian baterai selama 8 jam (untuk tegangan listrik 100V) atau 4 jam (untuk tegangan listrik 200V), maka EV bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 80 Km. Dengan fast charging, untuk menempuh jarak yang sama, pengisian baterai hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Motor penggerak digunakan untuk menggerakkan roda kendaraan. Motor penggerak ada dua jenis, yaitu motor DC (Direct Current atau Arus searah) dan motor AC (Alternating Current atau Arus bolak-balik). Pada awal produksi EV, motor DC banyak digunakan karena harganya murah. Namun sekarang, motor AC banyak digunakan karena ukurannya lebih kecil dan ringan ditambah dengan efisiensi energi yang lebih baik dibanding motor DC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun