Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapakah Pendidik di Hadapan Pendidikan dan Pesertanya?

1 Mei 2024   17:11 Diperbarui: 1 Mei 2024   17:12 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumentasi Pribadi | Penulis bersama Pendidik dan Peserta Didik di sebuah Sekolah Dasar di Kab. Mappi, Papua)

"Not all of us can do great things. But we can do small things with great love."
____Mother Teresa

Pendidikan adalah pilar penting dalam perkembangan masyarakat dan individu. Dalam proses pendidikan, peran pendidik menjadi sangat sentral karena mereka bukan hanya penyampai pengetahuan, tetapi juga pembentuk karakter dan nilai-nilai moral. Namun, siapakah pendidik di hadapan pendidikan dan pesertanya? Pertanyaan ini menyentuh inti dari hubungan kompleks antara pendidik, sistem pendidikan, dan peserta didik. Pendidik tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembimbing yang membantu peserta didik menemukan potensi dan minat (dan jauh lebih mulia lagi: "jalan hidup"). Mereka (atau: kita?), idealnya, harus mampu menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik. Dalam esai ini, penulis mengajak pembaca budiman untuk sejenak merefleksikan peran pendidik dalam konteks pendidikan, melihat bagaimana peran dalam membentuk proses pembelajaran, dan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugas tersebut di era yang terus berkembang.

Bagaimana peran dan tanggung jawab pendidik dalam konteks pendidikan modern, khususnya terkait dengan tuntutan dan tantangan yang terus berubah?

Dunia pendidikan terus berkembang dengan pesat, diwarnai dengan kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan tuntutan global yang semakin kompleks. Dalam konteks ini, peran dan tanggung jawab pendidik pun mengalami transformasi signifikan. Pendidik tidak lagi hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga perlu berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing bagi peserta didik dalam menghadapi dunia yang penuh dengan perubahan.

Seturut konteks tersebut, mari kita bercermin melalui beberapa simulasi peran berikut ini. Pendidik sebagai Fasilitator. Pendidik berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, membantu peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri. Pendidik idealnya mampu untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendorong peserta didik untuk berkolaborasi, berinovasi, dan berpikir kritis. Berkaitan dengan peran ini, John Taylor Gatto dalam Dumbing Us Down (2017: 46) berpesan, "In a world where home is only a ghost because both parents work, or because of too many moves or too many job changes or too much ambition, or because something else has left everybody too confused to maintain a family relation, I teach students how to accept confusion as their destiny. That's the first lesson I teach."


Pendidik sebagai Motivator. Pendidik berperan sebagai motivator untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik. Pendidik membantu peserta didik untuk menemukan minat dan bakat mereka, serta mendorong mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka. John Hattie dalam Visible Learnig (2009: 128) mewanti-wanti kita bahwa "This requires teachers to enter the classroom with certain conceptions about progress, relationships, and students. It requires them to believe that their role is that of a change agent---that all students can learn and progress, that achievement for all is changeable and not fixed, and that demonstrating to all students that they care about their learning is both powerful and effective."

Pendidik sebagai Pembimbing. Pendidik berperan sebagai pembimbing yang membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar dan perkembangan pribadi. Pendidik memberikan bimbingan dan arahan yang tepat agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Geneva Gay dalam Culturally Responsive Teaching (2000:44) juga berasumsi, "Academic success is a non-negotiable goal for everyone and the responsibility of all participants in the teaching-learning process. In their interpersonal relationships with students, culturally responsive teachers are warm, supportive, personable, enthusiastic, understanding, and flexible, yet rigorous in demanding high-quality academic performance from both themselves and their students."

Pendidik sebagai Pendorong Inovasi. Pendidik berperan sebagai pendorong inovasi dalam proses pembelajaran. Pendidik menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Dalam konteks peran tersebut, Carol Dweck dalam Mindset: The New Psychology of Success (2016:156-157) berargumen, "The fixed mindset limits achievement. It fills people's minds with interfering thoughts, it makes effort disagreeable, and it leads to inferior learning strategies. What's more, it makes other people into judges instead of allies. Important achievements require a clear focus, all-out effort, and bottomless trunk of strategies. Plus, allies in learning. This is what growth mindset gives people, and that's why it helps their ability grow and bear fruit."

Pendidik sebagai Penyampai Nilai. Pendidik berperan sebagai penyampai nilai-nilai moral dan karakter kepada peserta didik. Pendidik, dalam proses resiprokal, membantu peserta didik untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama. Jay Parini dalam The Art of Teaching (2005:53) pernah bersaksi, "I am horribly aware that I have no corner on "the truth," of course. But that is exhilarating, liberating. I'm much more willing now than earlier in my teaching life to learn from my students. I have no illusion about my credentials, my erudition, my experience. There are many good things to be said about these qualifications, but I have no special wisdom, and there is a natural wisdom among the young that refreshes me, that startles me, that often forces me to reconsider long-cherished ideas and assumptions."

Beberapa simulasi peran tersebut, harus diakui, tengah menghadapi beberapa tantangan. Sejauh dapat disederhanakan, paling tidak terdapat tiga arus tantangan yang dapat kita identifikasi. Tantangan pertama berkaitan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi yang pesat menuntut pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru. Pendidik perlu menggunakan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran. Kedua, tantangan perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial dan budaya menuntut pendidik untuk memahami dan menghargai keragaman budaya dan latar belakang peserta didik. Pendidik sudah selayaknya mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua peserta didik. Ketiga, tantangan yang bersumber pada tuntutan global. Tuntutan global menuntut pendidik untuk mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang kompetitif dan kompleks. Pendidik, tak bisa lain, perlu membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kerjasama.

Lantas, apa sajakah strategi alternatif untuk menghadapi tantangan tersebut? Meningkatkan Kompetensi: Pendidik perlu meningkatkan kompetensi mereka melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Pendidik perlu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan dan teknologi. Memiliki Kemampuan Pedagogik yang Kuat: Pendidik harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang teori dan praktik pedagogik modern. Mereka idealnya mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada peserta didik. Memanfaatkan Teknologi: Pendidik perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Pendidik dapat menggunakan teknologi untuk membuat materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, serta untuk memberikan penilaian yang lebih objektif. Meningkatkan Kreativitas: Pendidik perlu meningkatkan kreativitas mereka dalam mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang baru. Pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi dan Kolaborasi: Pendidik harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik untuk membangun hubungan yang positif dengan peserta didik, orang tua, dan kolega. Mereka juga harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas.

Peran dan tanggung jawab pendidik dalam pendidikan modern sangatlah kompleks dan menantang. Pendidik harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan zaman, serta terus mengembangkan diri untuk menjadi pendidik yang profesional dan berkualitas. Dengan demikian, pendidik dapat berperan optimal dalam menyiapkan peserta didik untuk menjadi generasi yang unggul dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Bagaimana pendidik dapat beradaptasi dengan beragam kebutuhan dan gaya belajar peserta didik untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif?

Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang unik. Pendidik yang efektif memahami keragaman ini dan mampu beradaptasi dengannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan engaging bagi semua. Langkah awal bagi pendidik adalah memahami kebutuhan dan gaya belajar peserta didiknya. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi, penilaian, dan komunikasi dengan peserta didik maupun orang tua. Beberapa teori gaya belajar yang umum digunakan untuk memahami keragaman ini, antara lain sebagai berikut. Gaya belajar visual: Peserta didik dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami informasi melalui visualisasi, seperti gambar, diagram, dan video. Gaya belajar auditori: Peserta didik dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami informasi melalui pendengaran, seperti ceramah, diskusi, dan audio. Gaya belajar kinestetik: Peserta didik dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami informasi melalui gerakan dan praktik langsung. Selain itu, terdapat berbagai jenis teori gaya belajar lainnya yang masih dapat dieksplorasi lebih lanjut.

Dengan memahami kebutuhan dan gaya belajar peserta didik, pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang sesuai dan efektif. Hal ini meliputi beberapa aspek penting. Variasi metode pembelajaran: Pendidik dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, praktikum, bermain peran, dan proyek, untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda. Penggunaan media pembelajaran: Media pembelajaran yang beragam, seperti gambar, video, audio, dan model, dapat membantu peserta didik visual, auditori, dan kinestetik dalam memahami informasi. Pemberian tugas yang beragam: Pendidik dapat memberikan tugas yang beragam, seperti tugas tertulis, presentasi, praktikum, dan proyek, untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda untuk menunjukkan pemahaman mereka. Penilaian yang beragam: Pendidik dapat menggunakan berbagai metode penilaian, seperti tes tertulis, observasi, dan portofolio, untuk menilai pemahaman peserta didik secara komprehensif.

Selain strategi pembelajaran, pendidik juga perlu membangun lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. Hal ini berarti menciptakan ruang kelas yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik, di mana mereka merasa dihargai, dihormati, dan didorong untuk belajar dan berkembang. Pendidik dapat membangun lingkungan belajar yang inklusif dengan tiga langkah berikut. Menerapkan disiplin positif: Disiplin positif membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan teratur, di mana peserta didik merasa dihargai dan dihormati. Meningkatkan partisipasi peserta didik: Pendidik dapat mendorong partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan mereka kesempatan untuk berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan memberikan ide. Memberikan dukungan belajar tambahan: Pendidik dapat menyediakan dukungan belajar tambahan bagi peserta didik yang membutuhkan, seperti bimbingan belajar, tutor, dan program remedial.

Menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif bagi seluruh peserta didik membutuhkan komitmen dan usaha yang berkelanjutan dari pendidik. Dengan memahami kebutuhan dan gaya belajar peserta didik, merancang strategi pembelajaran yang sesuai, dan membangun lingkungan belajar yang inklusif, pendidik dapat membantu setiap peserta didik mencapai potensi penuh mereka.

Penutup
Dalam menghadapi pendidikan dan pesertanya, pendidik memegang peran yang sangat penting sebagai arsitek masa depan. Sebagai pengajar, mentor, dan model peran, pendidik membentuk generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membimbing mereka sepanjang hidup. Pendidik harus mampu beradaptasi dengan beragam kebutuhan peserta didik, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Selain itu, pendidik perlu membangun hubungan yang kuat dengan peserta didik untuk memahami latar belakang, tantangan, dan potensi masing-masing individu. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dan karakter dalam pembelajaran, pendidik berperan dalam membantu peserta didik tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan bertanggung jawab. Pendidik juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan sosial, emosional, dan intelektual peserta didik. Dalam kesimpulan, pendidik adalah pilar penting dalam pendidikan, yang tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga untuk membimbing, mendukung, dan menginspirasi peserta didik. Dengan menjalankan tugas ini dengan dedikasi dan perhatian terhadap kebutuhan individu, pendidik dapat memastikan kesuksesan pendidikan dan masa depan peserta didik yang cerah. Selamat hari pendidikan nasional, Ibu & Bapak Pendidik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun