Mohon tunggu...
Sosbud

Implikasi New Media terhadap Rutinitas Manusia

12 Desember 2018   12:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   12:56 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia media terus berubah sebagai hasil dari perkembangan baru dalam teknologi. Saat ini kita cenderung menggunakan teknologi komputer dan internet dalam berkomunikasi. Media baru bersifat interaktif dan mencakup streaming video dan audio, pesan teks, email, jejaring sosial, wiki, dan lain sebagainya. Bentuk komunikasi ini sangat memudahkan kita. Karena memungkinkan individu untuk mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja. Selama individu tersebut memiliki ponsel, computer, laptop yang terhubung dengan internet, akan memudahkan dalam mengakses informasi dan berbagi informasi.

Banyak orang menggunakan cara ini agar tetap berhubungan baik dengan kerabat dan teman, terutama mereka yang tinggal berjauhan. Namun yang terjadi dengan menggunakan email menyebabkan banyak orang enggan untuk menulis surat. Yang akhirnya membuat kita lebih melek komputer namun kurang dalam menjaga standar ketrampilan menulis yang baik.  

Diantara banyaknya medium-medium yang menjadi bagian dari new media pada zaman ini, salah satu medium yang amat mengakar dan membudaya pada masyarakat baik dari yang telah lanjut usia hingga balita yang terbilang masih balita pun sudah mampu dan mahir dalam mengoperasikannya adalah media sosial. 

Media sosial merupakan laman daring yang berfungsi sebagai wadah untuk berbagi cerita dan berkomunikasi dengan orang lain dalam dunia maya. Hadirnya media sosial sebagai sarana yang menghubungkan individu satu dengan individu lain telah beranjak dari statusnya sebagai suatu hal yang sebatas keinginan dan kesenangan dalam menjalani rutinitas sehari-hari lama-kelamaan menjadi sebuah keterikatan mental dan kebutuhan yang tak henti-hentinya mengisi dan membisiki ruang-ruang pikiran manusia. 

Besarnya pengaruh dan kuatnya cengkraman media sosial dalam mempengaruhi manusialah yang kerap kali mengakibatkan manusia itu sendiri lupa dan abai terhadap dunia nyatanya dan justru lebih memperhatikan dunia mayanya. Berdasarkan survey dan penelitian yang diselenggarakan oleh Royal Society for Public Health (RSPH) dan the Young Health Movement (YHM) ditemukan bahwasanya selain menghabiskan dan menghamburkan-hamburkan waktu, media sosial juga berprotensi mengakibatkan dan menimbulkan efek negatif baik berupa penyakit mental seperti depresi dan kecemasan, berkurangnya kualitas tidur, cyberbullying dan sebagainya.

Implikasi-implikasi lainya dari hadirnya new media terutama media sosial dalam mempengaruhi dan berkontribusi dalam lika-liku dan konstelasi rutinitas manusia tatkala menjalani kehidupannya dapat ditinjau dan ditelisik dari fenomena-fenomena yang disebabkan oleh eksistensi dari media sosial itu sendiri seperti fenomena Fear of Missing Out (FoMO) yang mana fenomena tersebut merupakan sebuah situasi dimana sebuah individu akan selalu merasa khawatir jikalau ada suatu kegiatan atau aktivitas yang di mana dia tidak ada didalamnya dan ikut dalam aktivitas tersebut sehingga individu tersebut akan kerap berulang kali memeriksa dan memeriksa kembali media sosialnya karena adanya ketakutan akan tertinggal hal tersebut.


Realita yang terjadi pada masyarakat pada dewasa ini adalah predisposisi masyarakat terhadap old media kian lama kian memudar digantikan oleh sebuah media yang lebih efektif dan efesien yang bernama new media. 

Adapun medium lain dari new media yang juga mengambil alih sebagian besar waktu dan kegiatan sehari-hari dari sebuah individu yang juga sangat vital pada era millennial ini yang sudah tak lagi asing bagi kita yaitu portal berita daring baik yang bersumber dari media-media kredibel yang akuntabel maupun bersumber dari media-media amatir atau sekedar media yang berisi opini seseorang. 

Besarnya peran media daring dan mulai tergerusnya media luring dalam kompetisi adalah sebuah bukti bagaimana new media memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat hari ini (Schaefer, 2004). Adanya portal berita daring mempermudah masyarakat dalam mengakses berita semudah mengeserkan jari pada layar gawai dimana pun dan kapan pun.

New Media memainkan peran dan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam hampir setiap aspek kehidupan kita. Ini dianggap sebagai sumber terbaik untuk mengetahui tentang kejadian dunia. Media sangat mempengaruhi kehidupan kita karena media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pikiran kita. Pengaruh ini terkadang positif dan terkadang negatif.

Bumi telah menjadi desa global karena adanya media. Desa global yaitu sebuah konsep tentang perkembangan teknologi dan dunia diumpamakan sebagai suatu desa yang besar. Kita bisa tahu tentang bagian dunia mana pun dalam hitungan menit dari new media. Media adalah cara terbaik untuk menyebarkan pengetahuan, informasi, dan berita dari satu bagian dunia ke bagian lain. Program pendidikan dalam media saat ini sangat membantu masyarakat untuk belajar apa pun melalui internet. 

Anak-anak dapat mengembangkan keterampilan dan kecerdasan mereka dengan menonton program-program di internet, karena lebih mudah ditangkap karena berupa audio dan visual, sehingga mereka semakin tertarik untuk belajar. Iklan juga sangat membantu masyarakat untuk mengetahui berbagai produk yang dijual dan penjual dapat dengan mudah menjual barangnya secara online. Kita juga dipermudah dalam memperkirakan cuaca sehingga masyarakat dapat mengambil tindakan pencegahan atau merencanakannya sesuai dengan itu.

Layaknya koin yang memiliki dua sisi, media pun memiliki sisi negatif. Saat ini media sering digunakan untuk melakukan kejahatan atau kekerasan. Penelitian menunjukkan bahwa kekerasan yang terpapar pada film dan video game membuat anak-anak lebih agresif, takut, kurang percaya terhadap apapun, dan lebih mudah untuk melakukan kekerasan. 

Bukan berarti anak-anak ini akan mulai melakukan kekerasan  di sekolah namun yang akan mereka tunjukkan adalah pada perilakunya seperti agresif dan kurang percaya terhadap teman, guru dan saudara mereka.

Tidak semua iklan memberikan pengaruh yang baik pada masyarakat. Contohnya iklan gadget yang mencoba memengaruhi orang-orang dengan memberi tahu mereka pentingnya barang bermerek. Sebagai akibatnya masyarakat pun menjadi sadar status dan berpikir bahwa dengan menggunakan barang ini mereka dapat menunjukkan status sosial yang tinggi di masyarakat. Bahkan untuk mengesankan orang lain untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, mereka sering melakukan kejahatan untuk mendapatkan uang.

Referensi:

Rsph. (n.d.). Instagram ranked worst for young people's mental health. Retrieved from https://www.rsph.org.uk/about-us/news/instagram-ranked-worst-for-young-people-s-mental-health.html

Schaefer, R. T. (2004). Sociology: A brief introduction. Boston: McGraw-Hill.

Andihass. (2013, November 17). New Media Membawa Dampak Positif dan Negatif. Retrieved  from https://andihass.wordpress.com/2013/11/17/new-media-membawa-dampak-positif-dan-negatif/

Disusun Oleh:

Faris Saifuddin Wafiq, B-1, 185120307111008

Nadhira Septamara Ziaratana Mulia, B-1, 185120307111009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun