Mohon tunggu...
Healthy

Hilangnya Paternal Mitokondria

25 Agustus 2017   22:58 Diperbarui: 26 Agustus 2017   08:55 2685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sel adalah unit struktural dan fungsional serta hereditas (pewarisan sifat) terkecil penyusun makhluk hidup dalam tingkatan-tingkatan organisasi kehidupan. Kata "sel" berasal dari bahasa yunani, yaitu "cellula" atau "cella" yang berarti ruang kosong. Pengertian pertama tentang sel ini dikemukakan oleh Robert Hooke. Robert Hooke meneliti sel gabus yang merupakan sel tumbuhan mati. Dari sinilah bermula semua penelitian tentang sel. Sel menjadi penyusun dasar setiap tubuh makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar dari reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.

Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal atau organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan juga manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel yang terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan suatu satu sel.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut.Di dalam sel terdapat berbagai organel sel yang memiliki bentuk, struktur, dan fungsi yang khas. Masing-masing bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup sel. Salah satu organel terpenting yang berperan dalam penyuplai energi adalah mitokondria.

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah pembangkit tenaga bagi sel. (Purnobasuki, 2011)

Mitokondria menyuplai energi dengan berbagai macam cara meperti melakukan  metabolismeasam lemak, biosintesispirimidina, homeostasiskalsium, dan transduksi sinyal seluler. Metabolisme dalam makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Secara singkat, katabolisme adalah pemecahan senyawa menjadi lebih sederhana. Katabolisme menghasilkan energi. Sedangkan anabolisme sebaliknya. Metabolisme asam lemak adalah pemecahan senyawa lemak untuk mendapatkan energi.

Selain itu, fungsi lain dari mitokondria adalah sel signal untuk neuron, mengelola apoptosis, mengontrol siklus sel dan pemantauan diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan. Apoptosis adalah mekanisme biologi multi sel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan lagi. Di sini peran mitokondria adalah menghentikan suplai energi sehingga sel tersebut mati dan tidak bertumbuh menjadi sel pengganggu. Peran mitokondria dalam pertumbuhan dan perkembangan sel adalah mengontrol seberapa banyak energi yang diperlukan sel yang sedang mengalami perkembangan.

Berhubung dengan fungsi respirasi mitokondria, mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Pada umumnya, semakin sedikit jumlah mitokondria dalam suatu sel, maka semakin besar ukuran organel mitokondria. Misal pada spesies ganggang yang tidak berwarna tidak mempunyai mitokondria. Spermatozoa dan flagellata tertentu hanya memiliki satu mitokondria per sel, hati memiliki kurang lebih 800 mitokondria per sel. Pada beberapa keadaan terdapat kaitan langsung antara jumlah mitokondria per sel dengan keperluan  metabolisme sel.

"Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 m -- 1,0 m  dan panjang 1 -3 m. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran." (Cooper, 2000)

1-png-59a048544c4a9b03f50bee82.png
1-png-59a048544c4a9b03f50bee82.png
Struktur mitokondria terdiri atas empat bagian utama untuk menunjang fungsi mitokondria yang menghasilkan energi. Membran luar mitokondria memiliki fungsi yang mirip dengan fungsi epidermis luar pada makhluk hidup, yakni melindungi isi di dalamnya. Membran luar terdiri dari protein dan lipid (lemak) dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar salah satu jenis bakteri, yaitu bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid. Enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi menghasilkan Asetil KoA (Purnobasuki, 2011).

Dengan sifat membran yang permiabel terhadap molekul molekul di sitosol,  maka pada ruang antar membran secara kimiawi berisi cairan yang sama seperti di sitosol. Ruang antar membarn mengandung beberapa enzim yang digunakan untuk mengeluarkan ATP dari matrix untuk memfosfolirasi nuleotida lain ( Albert, 2008 : 818)

Membran dalam bersifat kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP (Adenosin Tri Phosphat). Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi karena banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut Krista. Stuktur krista berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Struktur morfologi yang paling bervariasi dalam mitokondria adalah krista. Dalam satu sel tertentu krista biasanya seragam dan khas bagi sel itu. Dalam tipe-tipe sel yang berbeda, bentuk krista bisa sangat berbeda. Sebagian besar mitokondria mempunyai krista yang berbentuk seperti lamela atau seperti tubul (tabung). Krista yang berbentuk seperti lamela adalah jenis krista yang paling umum, lamela relatif paralel atau bertumpuk-tumpuk teratur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun