Mohon tunggu...
Humaniora

Merasa Perih,Nyeri Sewaktu Hubungan Intim Dengan Suami

19 Juni 2017   17:24 Diperbarui: 19 Juni 2017   17:30 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selesai senam kami tidak langsung terus pulang tapi ngobrol ngobrol dulu di warung yang ada disamping sanggar senam. Tidaklah perempuan namanya kalau tidak ngobrol ngalor ngidul mulai dari ngatain instruktur senam yang seksi sampai bicara harga barang barang di pasar. Sering juga kami bicarakan kegunaan senam untuk kehidupan ranjang. Benarkah berbagai gerakan senam di lantai punya pengaruh terhadap ketahanan perempuan ketika melayani suami.

Dua pekan yang lalu obrolan kami agak menarik ketika Mona bercerita tentang Cyntia temannya. Menurutnya Cyntia mengeluh kepadanya karena belakangan ini ia merasa tidak nyaman berhubungan badan dengan suaminya. Mrs V nya merasa perih dan sakit sewaktu berhubungan badan. Masih menurut Mona, temannya itu berusia sekitar empat puluh tahun sebuah usia yang sebenarnya masih sedang hot hotnya di ranjang.

Mendengar cerita Mona kemudian Ingrid menambahkan ,ia juga punya teman yang punya keluhan sewaktu hubungan dengan suami. Setiap suami mendekatinya badannya seperti kaku dan kejang dan pingin nunjangkan suami supaya tidak terus mendekat kepadanya. Tapi kalau itu dilakukannya pasti timbul pertengkaran yang ujung ujungnya tidak akan enak. Dengan perasaan tersiksa dan menderita dibiarkannya suaminya melakukan hasrat berahinya.

Kenapa bisa begitu menurutmu Clara, kata mereka kepada ku. Waah mana aku tahu jawabku.Kalau aku dengan suami hubungan intim kami berjalan dengan baik dan kami sama sama menikmatinya.

Ya begini Clara kata Mona.Kau kan rajin baca mana tau kau punya tanggapan tentang cerita ini. Setelah mencari berbagai bahan dan juga menanya nanya ke beberapa orang yang menurutku paham tentang hal itu pada lima hari yang lalu selesai senam aku bercerita lagi kepada geng ku tentang pertanyaan mereka dua pekan yang lalu itu.

"Begini" kataku membuka pembicaraan dan gengku itu serius mendengarkannya.( Jujur saja pada waktu itu aku merasa seperti Naek Tobing ahli sexology itu). Kemungkinan besar dua perempuan yang kalian ceritakan itu cintanya pada suaminya sudah jauh berkurang. Kita tidak tahu apa penyebab cintanya tergerus. Bisa karena kesal dan dongkol kepada suami, bisa juga karena perobahan tingkah laku suaminya. Kalau rasa dongkol muncul maka hasrat melakukan hubungan ranjang itu juga akan berkurang. Lebih parah lagi ketika suami mendekatkan tubuhnya seperti tangan atau bibir akan muncul penolakan dari dalam. Karenanya fore play juga tidak mungkin berlangsung. Akibatnya ,lanjutku lagi pada bibir atau liang Mrs V tidak ada cairan sehingga sewaktu suami melakukan penetrasi Mr P nya akan terasa sangat perih dan sakit.

Untuk kita kita ini yang sayang suami ketika fore play berlangsung karena terangsang dengan ciuman maka cairan akan membasahi Mrs V kita sehingga waktu Mr P berkunjung Mrs V kita akan sangat welcome. Semakin kering Mrs V akan terasa semakin sakit dan kalau ini berlangsung lama si perempuan akan merasa ketakutan yang kemudian membuat badannya kaku dan kejang.

Ooo jadi menurutmu karena ada cinta yang berkurang sergah Mona.Ya itu tadi pasti karena ada cinta yang berkurang sehingga hubungan badan yang indah dan nikmat itu berobah menjadi siksaan ,kataku. Kalau begitu apa yang harus kami sarankan ke mereka tanya Ingrid. Kalian bicara aja ke teman kalian itu dan tanyakan apa benar ada cintanya yang berkurang dan kalau dijawabnya ya langsung tanya lagi apa penyebabnya , rasa dongkol atau kesal melihat tingkah polah ataupun cara berbicara suaminya.

Kalau terhadap pertanyaan ini jawab mereka sama dengan dugaanku maka langkah selanjutnya masing masing mereka harus berbicara terbuka kepada suaminya.Mungkin suaminya akan berobah dan kalau itu yang terjadi hubungan badan mereka nanti akan kembali terasa nikmat.
Ok sampai disini dulu kuliah kita sore ini kataku dan gengku itupun tersenyum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun