Kau Yang Beselancar Di Salju Cintaku
Bertahun kurasakan tindihan sepatumu pada punggung punggung saljuku
Aku tidak pernah mengeluh tentang itu
Karena pada tindihan sepatu saljumu itu
kurasakan sensasi yang membuat aku ketagih agar kau ulangi lagi
Apalagi kau jatuhkan badanmu lalu aku menangkap dan memelukmu
Dan kita bergulat dibawah selimut salju ini.
Kau tidak pernah kedinginan pada suhu sedingin ini
Karena katamu dengus nafasku menjalar keseluruh tubuhmu
Kala itulah dingin berganti menjadi geliat dan pipi yang pucat menjadi memerah
Dan butiran butiran salju itu mendekam kita pada sebuah kenikmatan cinta
Pada salju yang dingin itu butir butir keringat kita bermunculan
Ya butir keringat pada salju yang dingin
Kau pandang aku dan aku tahu kau mengajakku lagi bersembunyi di balik selimut salju itu
Tapi namanya salju tidak kan usah dihapus angin semilir yang berhembus
Oleh mentari pagi saja pun jejak jejak seputumu di punggung salju itu
Akan sirna sendiri
Tiada bekas
Hari ini aku datang lagi ke punggung salju ini
Bukan untuk mengingat dan mengenangmu
Tetapi hanya untuk melihat jejak sepatumu
Tapi disini tidak ada lagi yang kutemukan
Kecewakah Aku?
Tidak ,aku tidak pernah kecewa
Karena aku tahu bercinta di punggung salju ini hanya bisa untuk dinikmati
Tetapi bukan untuk dikenang.
Batavia,17/6/17