Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tahukah Anda Apa Arti SPF dan PA?

8 Juli 2011   12:13 Diperbarui: 4 April 2017   16:31 22545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13101250051588677203

Oke. Taiwan sudah memasuki musim panas, dan sekarang sedang panas-panasnya. Siang hari tadi suhu Taipei mencapai 37 derajat. Don't imagine that.

Ngomong-ngomong tentang summer, di berbagai toko kosmetik, supermarket, mall di sekitar Taipei, segala macam sunscreen, sunblock, and whatever the name it is, sedang marak dipajang. Dari brand-brand mahal hingga brand-brand yang belum pernah saya tahu namanya. Produk sunscreen (demi kenyamanan selanjutnya akan saya sebut begitu) tersebut rata-rata memiliki SPF 15-50+.

Tahukah Anda apa arti SPF?

(foto: koleksi pribadi)

SPF, singkatan dari Sun Protection Factor, seringkali disalah-artikan sebagai faktor pengali berapa lama kulit kita terbakar matahari, misalnya bila kulit kita terbakar matahari setelah satu jam berada di bawah terik matahari, maka SPF 48 berarti kulit kita akan bertahan selama 48x1 jam=48 jam. Tapi asumsi umum ini sebenarnya salah. Menurut US FDA [1], SPF didefinisikan sebagai:

SPF is a measure of how much solar energy (UV radiation) is required to produce sunburn on protected skin (i.e., in the presence of sunscreen) relative to the amount of solar energy required to produce sunburn on unprotected skin. As the SPF value increases, sunburn protection increases.

Jadi pada dasarnya angka SPF menunjukkan seberapa kuat sunscreen yang kita pakai untuk memberikan perlindungan dari sunburn, tanpa memberikan informasi apapun mengenai waktu. Karena itu, jangan berlama-lama berada di bawah sinar matahari setelah memakai sunscreen dengan SPF tinggi karena itu tidak menjamin kita tidak mengalami sunburn. Intensitas UV yang dipancarkan sinar matahari berbeda-beda tergantung waktu. Pada pagi hari intensitas UV tentunya lebih rendah dibandingkan dengan tengah hari. Itu sebabnya SPF bukan merujuk pada waktu, melainkan pada intensitas radiasi UV yang bisa di-block oleh sunscreen.

Label SPF  merujuk pada perlindungan dari radiasi UV B (UVB), dan tidak melindungi kulit dari radiasi UV A (UVA). Penjelasan mengenai bedanya bisa dibaca disini. UVA juga bisa menyebabkan sunburn, meski tidak menimbulkan rasa sakit seperti sunburn yang diakibatkan oleh radiasi UVB. Masalahnya, radiasi UVA bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan meningkatkan resiko kanker kulit [2]. Karena itu, kebanyakan sunscreen saat ini mengintegrasikan perlindungan sekaligus dari radiasi UVA, dengan label PA. Jadi ketika Anda menemukan sunscreen dengan label SPF dan PA (baik PA+, PA++, atau PA+++), produk tersebut menawarkan perlindungan dari radiasi UVB dan UVA. Sama seperti SPF, semakin banyak tanda "+" pada PA, semakin tinggi tingkat perlindungan sunscreen tersebut terhadap radiasi UVA.

Mengenali label dan istilah dalam produk yang kita kenakan berguna lho. Keep learning, keep finding =)

-Citra

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun