Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hasedera Temple, Kuil "Tersembunyi" Puluhan Meter dari The Great Buddha Kamakura

3 Maret 2020   11:17 Diperbarui: 3 Maret 2020   11:14 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluar dari Stasiun Hase, kami berbelok ke kanan menuju Kamakura The Great Buddha dan Kuil Hasedera

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalan utama kota Kamakura di Perfecture Kanagawa. Hanya 2 jalur dengan pedestrian hanya sekitar 1 meter saja, cukup untuk kursi roda, tetapi tidak bisa berdampingan dengan orang berjalan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bisa dibayangkan, kan? Kota kecil ini akan sangat semraut, jika banyak wisatawan asing wira wiri dari Stasiun Has eke Kuil Hasedera atau ke Kamakura The Great Buddha .....

Walau pedestriannya cukup kecil, tetapi tetap muat untuk 1 kursi roda dan permukaan jalannya, cukup rata, sehingga aku nyaman dengan berkursi roda. Tetai, karena hanya untuk 1 kursi roda saja, sehingga jika ada orang yang mau cepat2 berjalan, mereka harus keluar dari pedestrian dan berjalan di permukaan jalan raya.

Atau juga, jika ada orang berpapasan denganku, mereka akan mengalah dan turun ke permukaan jalan raya. Untukku sendiri, sangat mengerti secara ii merupakan sebuha kota kecil, atau jika tidak keberatan, disebut "pedesaan kota".

Saat itu sekitar jam 14.00, dimana sedang panas2nya di musim panas 2019. Suhu udarqa aku ingat betul, diatas 35 derajat Celcius. Panas sekali! Angin pun tidak sedang bertiup, bahkan hanya sekedar sepoi2. Peluh membahasi tubuhku. Dengan matahari yang benar2 full bersinar dan suhu udara tinggi, kami tidak mau berjalan perlahan.

Dari jalan utama, kami berbelok ke kiri, karena "panggilan" Kuil Hasedera yang megah serta lampion besarnya berwarna merah! Cepat2 kami berlari kesana, karena sinar matahari sore membuat kami sungguh kepanasam ......

Akhirnya, sampailah kami di pintu gerbang Kuil Hasedera .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Aku dengan latar belakang pintu gerbang utama Kuil Hasedera, disebut Sanmon (main gate). Seperti pintu gerbang di Kuil Senso-ji Asakusa.

Di foto diatas, ada pohon (entah apa nasanya), tumbuh melintang, menjadikan Sanmon ini sedikit tertutup. Tetapi, lampion merahnya benar2 menjadi titik sentral yang terfokus disana. Jika kita perhatikan, Sanmon ini, mempunyai atap kenjulang khas Jepang, tetapi, tertutup oleh pohon bsar yang melintang ini, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun