Wajahmu tampak lusuh seperti tanah yang tak pernah dibasuh
Tak ada seorangpun yang berani menyentuh
Kau dicari-cari hanya ketika mereka butuh
Kadang tak ada seorangpun yang peduli ketika kau jatuh
Bau badanmu tak sewangi si putih
Yang selalu mereka pilih
Tuk menulis puisi indah atau sekedar tuk mencipta lagu lirih
Sementara kau jarang dipegang karena dianggap tak bersih
Seringkali kau dijadikan pelampias
Oleh mereka yang marah tanpa batas
Hingga kau diremas sampai lemas terkuras
Lalu dilempar ke tong sampah penuh pecahan gelas
Kini bibirmu bisa tersenyum lebar merekah
Ternyata kau sangat bermanfaat untuk anak sekolah
Lewat coretan-coretan indah di wajah
Mereka mendapatkan solusi dari soal Matematika yang mereka anggap susah
Kini wajahmu bisa bersinar penuh binar
Melalui keberkahan yang mereka tebar
Semoga saja hal ini benar
Agar hidup tak lagi hambar
Kertas buram...
Kini wajahmu tak lagi muram. []